Minggu, 24 November 2024

Tersisa Sendiri di Swiss Open, Bagas/Fikri Tak Terbebani

Berita Terkait

Ganda putra Indonesia, Bagas/Fikri, bermain nothing to lose di setiap laga Swiss Open tahun ini. (ANTARA)

batampos – Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengaku tidak terbebani dengan menjadi satu-satunya ganda putra Indonesia yang tersisa hingga babak perempat final Swiss Open 2023.

“Meski kami tinggal sendirian setelah Pram/Yere dan Leo/Daniel sudah tersisih, kami tidak terbebani. Kami justru mau menunjukkan kalau kami bisa,” kata Bagas dalam informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Sebelumnya, pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan lebih dulu tersisih pada babak pertama turnamen BWF Super 300 tersebut.

Baca Juga: Putri KW Kalahkan Juara Dunia di 16 Besar Swiss Open

Leo/Daniel tersingkir pada babak 32 besar yang berlangsung pada hari pertama turnamen, Selasa (21/3/2023). Pasangan berjuluk The Babies itu ditundukkan pasangan Denmark Jeppe Bay/Lasse Molhede dalam dua gim langsung 20-22, 22-24.

Sedangkan Pram/Yere mengalami nasib serupa pada Rabu (22/3/2023), saat menghadapi Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura asal Jepang. Meski sudah berjuang keras, namun pasangan berjuluk PraYer itu akhirnya kalah tiga gim 24-26, 21-15, 17-21.

Sementara itu, Bagas/Fikri mengamankan tiket perempat final berkat kemenangan atas Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan pada babak 16 besar yang berlangsung Kamis (24/3/2023) malam waktu Basel, Swiss.

“Walau tinggal kami yang bertahan di ganda putra, sebetulnya kami tidak terlalu terbebani. Kami berusaha fokus saja di setiap gim yang akan kami lalui,” kata Fikri.

Baca Juga: Liga Inggris Jeda Pertandingan Sejenak untuk Pemain Muslim Buka Puasa

Juara All England 2022 itu masih mempertahankan fokus dan kualitasnya hingga bisa keluar dari persaingan tiga gim kontra duo Taiwan itu.

“Alhamdulillah bisa menang dan diberi kelancaran. Pada gim pertama, kami sudah panas duluan, sehingga bisa bermain baik dan akhirnya bisa unggul jauh. Sebaliknya di gim kedua, lawan gantian mulai panas dan bisa menemukan performa terbaik. Selain itu, kami kalah juga karena banyak mati sendiri,” kata Bagas.

Gim ketiga Bagas/Fikri kembali mengunci kemenangan penentu setelah bermain tanpa beban dan menghindari mati sendiri dari lawan.

“Pada gim ketiga, kami bisa unggul kembali. Kuncinya jangan banyak mati sendiri di lapangan. Kami main nothing to lose saja dan yakin di tengah lapangan,” ujar Bagas. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update