Minggu, 22 Desember 2024

Tepikan Marseillais, Galtier Bakal Latih PSG

Berita Terkait

Christopher Galtier disebut telah sepakat untuk menangani Paris Saint-Germain atau menggantikan jabatan Mauricio Pohettino. (VALERY HACHE/AFP )

batampos – Salah satu alasan yang membuat Zinedine Zidane sulit menerima tawaran melatih Paris Saint-Germain (PSG) adalah status sebagai Marseillais atau orang asli Marseille.

Antara PSG dan Olympique Marseille punya sejarah rivalitas panjang bertajuk Le Classique. Lalu, apa bedanya Zidane dengan Christophe Galtier, pelatih yang diklaim segera diresmikan sebagai pelatih baru PSG?

Galtier juga Marseillais. Pria 55 tahun itu malah menjalani awal karier sebagai pemain sekaligus pelatih (asisten) di Olympique Marseille (OM). Beda dengan Zidane yang sebenarnya tidak pernah menjadi bagian OM.

Tapi, Galtier adalah compagnon atau petualang. Dia adalah sosok pelatih yang suka mencari tantangan dari satu tim ke tim lainnya tanpa pernah merasa ada keterikatan di sebuah tim.

Selain itu, ada beberapa faktor yang membuat PSG kepincut dengan Galtier.

Antara lain, kedekatannya dengan Luis Campos, direktur olahraga PSG yang baru. Koneksi mereka terbukti sukses semasa di Lille OSC (LOSC). Dua musim lalu (2020–2021), LOSC berhasil mengungguli PSG dalam perebutan juara Ligue 1.

Itu merupakan sukses kedua Galtier mematahkan dominasi PSG di era QSI (Qatar Sports Investments) sejak 2011. Yang pertama terjadi pada musim 2012–2013 dengan membawa AS Saint-Etienne juara Coupe de la Ligue.

”Christophe Galtier adalah pelatih terbaik di Ligue 1 saat ini dan Paris Saint-Germain tidak punya alasan untuk tidak memilihnya,” klaim RMC Sport.

Meski Mauricio Pochettino sejatinya belum resmi didepak sebagai pelatih PSG, media-media Prancis memang sudah mengklaim suksesi pelatih bakal terjadi di klub berjuluk Les Parisiens tersebut.

Apalagi, seperti dilansir L’Equipe, PSG sudah bernegosiasi dengan OGC Nice untuk pelepasan kontrak Galtier.

Untuk mendapatkan Galtier yang baru musim lalu menangani OGC Nice, PSG harus membayar EUR 10 juta (Rp 156 miliar). Galtier juga disebut akan menerima gaji EUR 5 juta (Rp 78 miliar) per musim di PSG.

Meningkat lebih dari 300 persen dibandingkan gajinya di OGC Nice yang hanya EUR 1,5 juta (Rp 23 miliar) per musim.

Indikasi lain Galtier menunggu waktu diumumkan sebagai pelatih PSG adalah bakal datangnya gelandang Renato Sanches dari LOSC ke Camp des Loges (markas latihan PSG). Renato termasuk pemain yang sukses diangkat kembali performanya oleh Galtier di LOSC.

Selain Renato, bek tengah LOSC Sven Botman juga santer disebut masuk dalam gerbong pemain yang diboyong Galtier ke Camp des Loges.

”Pergi dari klub juara Ligue 1 (LOSC, Red) ke OGC Nice (musim lalu, Red) adalah pilihan yang mungkin terdengar absurd bagi sebagian orang. Tetapi, aku tahu yang terbaik bagi karierku,” ungkap Galtier di awal musim lalu kepada Eurosport.

Terlepas musim lalu OGC Nice gagal finis di zona Liga Champions (peringkat kelima) serta gagal di final Coupe de France, Galtier malah mendapat ”tiket” untuk menangani klub nomor satu di Prancis (PSG). (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update