Minggu, 24 November 2024

STY Janji Perbaiki Kelemahan Timnas saat Final

Piala AFF 2020

Berita Terkait

batampos – Tim nasional (timnas) Indonesia sudah lima kali menembus partai final Piala AFF. Masing-masing pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016.

Namun, dari lima edisi tersebut, belum ada satu pun gelar yang mampu diraih skuad Garuda. Nah, dahaga gelar di ajang Piala AFF itu diharapkan bisa berakhir pada edisi kali ini.

Ya, untuk keenam kalinya timnas berhasil mencapai partai puncak Piala AFF. Indonesia lolos setelah menang 4-2 pada laga leg kedua semifinal melawan Singapura di National Stadium, Singapura tadi malam.

Kemenangan itu membuat skuad asuhan Shin Tae-yong tersebut unggul agregat 5-1. Ini karena pada leg pertama Rabu lalu (22/12), Indonesia bermain seri 1-1 dengan Singapura.

Indonesia kini menunggu pemenang duel semifinal lainnya antara Thailand melawan Vietnam. Thailand lebih berpeluang lolos karena pada leg pertama (23/12) mereka sudah unggul 2-0.

Laga final leg pertama berlangsung di National Stadium pada Rabu (29/12) mendatang. Sementara itu, leg kedua berlangsung di venue yang sama pada 1 Januari 2022.

Meski melenggang ke final dengan skor kemenangan yang cukup meyakinkan, namun fans bola di tanah air sempat di buat sport jantung.

Sebab, dengan hanya berkekuatan sembilan pemain menyusul kartu merah yang diterima Safuwan Baharuddin (45+2′), Irfan Fandi (67′), Singapura nyaris menyegel tiket final di pengujung babak kedua.

Ini setelah Singapura mendapat hadiah penalti. Saat itu, skor masih imbang 2-2. Indonesia unggul lebih dahulu lewat Ezra Walian (11’). Tapi, bisa disamakan oleh Song Ui-young (45+4’). Singapura berbalik unggul melalui Shahdan Sulaiman (74’) sebelum disamakan Pratama Arhan (87’).

Nah, beberapa saat setelah mencetak gol penyama kedudukan, Arhan membuat pelanggaran yang berbuah penalti. Beruntung, kiper timnas Nadeo Argawinata berhasil menepis eksekusi penalti Faris Ramli.

Pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Di fase ini, timnas berhasil mencetak dua gol melalui gol bunuh diri dari Shawal Anuar (91′) dan Egy Maulana Vikry (105+2′).

Shin Tae-yong (STY) menuturkan kalau dua pertandingan melawan Singapura sangat sulit. Menurutnya, kedua tim sama-sama bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik. Karena itu, wajar jika beberapa kali ada gesekan. Bahkan, kedua ofisial sempat tegang usai gol penyama kedudukan dari Singapura di penghujung babak pertama.

“Memang ada selebrasi dari pemain Singapura kepada kami. Jadi saya sedikit bicara pada pelatih Singapura kalau harus fair. Setelah itu baik baik saja,” kata STY.

Dua gol Singapura berawal dari bola mati. Nah, STY pun sebetulnya sudah mengingatkan pasukannya untuk berhati-hati dengan set pieces dari Singapura.

“Karena tidak fokus, set pieces lawan itu seperti membuat kita ke neraka atau surga bolak balik,” sebutnya.

STY berjanji bakal memperbaiki kelemahan tersebut saat final kontra Vietnam atau Thailand. “Tim ini masih sangat muda. Jadi kurang bisa memahami (kemauan pelatih). Jadi kami harus tunjukkan (peningkatan) kemampuan lagi,” katanya.

STY masih menanti hasil pemeriksaan terhadap Rachmat “Rian” Irianto yang harus ditandu keluar dan digantkan Evan Dimas. Rian terlihat meringis. “Untuk kondisi Rian belum dapat laporan dari tim medis. Tapi setelah pertandingan sempat tanya langsung ke Rian dan dia katakan tidak ada masalah,” sebutnya.

Di sisi lain, pelatih Singapura Tatsuma Yoshida kecewa dengan kepemimpinan wasit. Di laga ini, timnya sebetulnya memiliki peluang untuk mengalahkan Indonesia jika sama-sama bermain dengan 11 pemain.

Kendati demikian, arsitek asal Jepang itu sanggat bangga dengan perjuangan yang ditampilkan pasukannya di lapangan. “Saya senang dan bangga dengan semua potensi pemain. Fighting spirit mereka sangat bagus. Kami harus menjadi lebih kuat dan bangkit,” ujar Yoshida. (*)

Reporter: JPGroup

Update