batampos – Ketika menangani AS Roma pada periode keduanya (2015–2017), Luciano Spalletti punya relasi buruk dengan Romanisti –sebutan pendukung Roma.
Spalletti berselisih dengan il capitano dan ikon Roma Francesco Totti. Bahkan di musim pemungkas Totti, 2016–2017, Spalletti sering menepikan Totti.
Sejak meninggalkan Roma musim panas 2017, rekam jejak pertemuan Spalletti dengan Giallorossi –julukan Roma– selalu sulit.
Baca Juga: All Indonesian Final Tunggal Putra, Jojo Hadapi Chico di Indonesia Masters 2023
Dalam tujuh pertemuan, allenatore SSC Napoli itu hanya menang dua kali. Salah satunya ketika menang 1-0 pada giornata ke-11 (24/10).
Kemenangan itu demikian membekas karena diraih Spalletti di Stadio Olimpico, markas Roma.
Dini hari nanti (30/1) di Stadio Diego Armando Maradona, Spalletti mencoba sekali lagi mengalahkan mantan klubnya (siaran langsung beIN Sports 1/Vidio pukul 02.45 WIB).
”Pertandingan berlangsung di dalam lapangan, bukan di luar lapangan. Juga tak ada kaitan dengan masa lalu,” kata allenatore yang meraih dua trofi Coppa Italia bersama Roma itu dikutip Football Italia.
Baca Juga: Hoki/Kobayashi Ditelikung, Leo/Daniel Jejaki Final Indonesia Masters
Menurut pria berusia 63 tahun tersebut, posisi timnya belum aman. Meski unggul 12 poin di depan AC Milan yang berada di peringkat kedua (50-38), perjalanan Serie A masih berlangsung 19 giornata. Masih ada 19 giornata berikutnya.
”Selain kami, (AC) Milan, Inter (Milan), Juventus, Roma, dan Fiorentina masih berpeluang untuk scudetto musim ini,” ujar Spalletti lagi.
Musim ini, di kancah Serie A, Napoli tak terkalahkan jika bermain di kandang. Dalam sembilan laga, delapan menang dan sekali seri. Hanya US Lecce pada giornata keempat yang menahan Napoli di kandang (28/8). (*)
Reporter: JPGroup