Saat Tim Indonesia Mengulang Kejayaan Tahun 2013, Hasilnya Dahsyat

0
38
Anthony Sinisuka Ginting merayakan keberhasilanya menjadi juara Singapore Open 2022. (Roslan Rahman/AFP)
Anthony Sinisuka Ginting merayakan keberhasilanya menjadi juara Singapore Open 2022. (Roslan Rahman/AFP)

batampos – Wakil-wakil Indonesia sukses besar di turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka tahun ini. Dalam kejuaraan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium Minggu (17/7), tiga wakil Merah Putih berhasil menjadi juara.

Di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan atlet Jepang Kodai Naraoka straight game 23-21, 21-17. Lalu, di ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengandaskan perlawanan atlet Tiongkok Zhang Shuxian/Zhen Yu 21-14, 21-17.

Dan, di ganda putra, terjadi All Indonesian-Finals Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menundukkan seniornya Fajar Alfian/Rian Ardianto dalam pertarungan rubber game 9-21, 21-14, 21-16.

Kemenangan tersebut punya makna spesial bagi ketiga wakil. Buat Ginting, itu merupakan gelar World Tour pertamanya setelah dua tahun. Terakhir, pemain SGS Bandung itu juara di Indonesia Masters 2020.

Sementara itu, bagi Apriyani/Fadia dan Leo/Daniel, gelar tersebut sangat berarti karena berlaga dalam kondisi yang tidak begitu fit.

Sepanjang sejarah perhelatan Singapura Terbuka, kali terakhir Indonesia punya tiga wakil yang jadi juara terjadi pada 2013. Saat itu Tommy Sugiarto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menaiki podium teratas.

Seusai kemenangan di final, Ginting sampai membanting raket sebagai bentuk selebrasinya. Gelar itu menjadi kelegaan tersendiri baginya karena dalam setahun belakangan ini hasil pertandingannya tidak memuaskan.

’’Pertama-tama, saya mengucap syukur Puji Tuhan Yesus Kristus karena bisa memenangi Singapore Open di minggu ini dan di tahun ini,’’ kata Ginting.

Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu sangat bersyukur. Sebab, saat performanya sedang di bawah, dia tetap mendapat kepercayaan dari tim pelatih, PP PBSI, dan keluarga.

’’Saya bisa memenangkan juara setelah setengah tahun, mungkin lebih, harus menunggu. Pastinya, kemenangan ini sebagai hadiah buat semuanya,’’ ungkap Ginting. Dukungan fans di dalam gedung pertandingan juga memberinya motivasi tersendiri.

Sementara itu, ganda putri Fadia senang bisa kembali juara yang kali kedua di World Tour setelah pekan lalu melakukannya di Malaysia Open 2022. Sebab, pagi sebelum final, kondisinya belum prima.

’’Sempat ditanya pelatih, mau mundur atau tetap main, saya jawab tetap main. Meski tumit kiri saya masih sakit, saya ngotot dan memaksakan diri tetap main,’’ ujar Fadia.

Kenekatan itu bukan tanpa dasar. Fadia menyebutkan bahwa rasa ingin menang yang dimilikinya begitu besar sehingga mampu mengalahkan rasa sakit.

’’Saat main, saya seperti tidak ingat kalau kaki saya sakit. Karena ingin menang itu sangat besar, rasa sakit itu seperti hilang,’’ jelas Fadia.

Tandem Fadia, Apriyani, menambahkan bahwa sejak awal dia dengan Fadia sudah memiliki tekad yang sama. Yakni, selalu ingin juara di setiap penampilan.

Dari awal mulai berpasangan, Apriyani menyebutkan kalau terus berkomunikasi untuk menyamakan mindset. ’’Sehingga pada akhirnya klop dan kemenangan bisa terwujud di lapangan,’’ kata Apriyani.

Pemain ganda putra Leo Rolly mengaku, di game pertama, pinggangnya bermasalah. Hanya, dia tetap memaksakan untuk terus tampil. ’’Karena sudah tanggung dan ini laga final. Apalagi, Daniel siap mem-back up tadi. Saya hanya bermain dan mengeluarkan yang terbaik saja. Ternyata, berhasil dan menang,’’ ujar Leo.

Hasil Final Singapura Terbuka 2022

Tunggal Putra:
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) vs Kodai Naraoka (Jepang) 23-21, 21-17

Tunggal Putri:
Pusarla V. Shindu (India) vs Wang Zhiyi (Tiongkok) 21-9, 11-21, 21-15

Ganda Putra:
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (Indonesia) vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia), 9-21, 21-14, 21-16

Ganda Putri:
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia) vs Zhang Shuxian/Zhen Yu (Tiongkok), 21-14, 21-17

Ganda Campuran:
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) vs Wang Yilyu/Huang Dongping (Tiongkok), 21-12, 21-17

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini