batampos – Cristiano Ronaldo mengatakan bahwa Timnas Portugal terlalu kompak untuk dipecah belah oleh pihak luar. Itu setelah sejumlah media melaporkan bahwa Ronaldo mengancam akan meninggalkan Timnas Portugal setelah dicadangkan saat melawan Swiss di babak 16 besar.
Penyerang berusia 37 tahun itu dicadangkan dan baru dimainkan di babak kedua. Penggantinya sebagai starter, Goncalo Ramos, mampu mencetak 3 gol. Saat itu, Portugal menang dengan skor telak 6-1 atas Swiss dan melaju ke perempat final.
Sebuah laporan dari surat kabar Portugal, Record, mengatakan bahwa Ronaldo mempertimbangkan untuk keluar dari Selecao das Quinas setelah bersitegang dengan pelatih Fernando Santos.
Baca Juga: Lawan Argentina, Van Dijk Sebut Kekompakan akan Jadi Kunci Kemenangan
Namun, mantan bintang Real Madrid dan Manchester United itu melalui akun media sosialnya membantah kabar-kabar tersebut.
“Itu (Portugal) adalah tim yang terlalu kompak untuk dipecah belah oleh pihak luar,” katanya yang dikutip AFP pada Kamis (8/12).
“Sebuah bangsa berani yang tidak membiarkan dirinya ditakuti oleh musuh manapun. Sebuah tim dalam arti sebenarnya dari kata tersebut, yang akan memperjuangkan impian sampai akhir,” tegasnya.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) juga membatah bahwa Ronaldo telah mengancam angkat kaki dari Qatar.
Baca Juga: Kebiasaan Pelatih Brasil: Latihan Tertutup, Semua Pemain Tampil
“FPF mengklarifikasi bahwa kapten Selecao das Quinas, Cristiano Ronaldo tidak pernah mengancam untuk meninggalkan tim nasional selama tinggal di Qatar,” kata FPF.
“Setiap hari Ronaldo membangun rekam jejak yang unik untuk melayani tim nasional dan negara, yang patut untuk dihormati,” imbuh FPF.
Portugal bakal menghadapi Maroko dalam pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 pada Sabtu (10/12) malam WIB. (*)
Reporter: Antara