batampos – Rizki Juniansyah berhasil meraih medali perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024. Di balik kesuksesan itu, ternyata ada kisah unik dan mengharukan yang dialami lifter asal Tangerang tersebut.
Rizky Juniansyah yang diturun di grup B kelas 73 kilogram (kg) putra, mampu tampil ciamik dengan berhasil mengangkat total angkatan 340 kg, dengan rincian snatch 150 kg dan clean & jerk 190 kg.
Torehan itu membuat Rizki Juniansyah berhak mendapatkan medali perak. Dia unggul empat kg lebih banyak dari lifter Tiongkok, Zhong Zhiguang. Total angkatan Rizki hanya kalah dari Ri Ryong-hyon dari Korea Utara dengan 349 kg.
Keberhasilan Rizki Juniansyah meraih perak itu terbilang kejutan. Sebab, peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu turun di grup B, grup yang bukan diisi lifter-lifter unggulan seperti grup A. Kijun, sapaannya, beserta lifter grup B lain pun tampil lebih dahulu sebelum grup A.
Karena itu, setelah menyelesaikan angkatan di grup B, Rizki Juniansyah kembali ke tempat menginap atau hotel. Dia memutuskan untuk beristirahat sambil menunggu hasil lifter-lifter grup A, untuk kemudian diurutkan dari yang paling terbaik.
Tapi, siapa yang menyangka kalau total angkatan Rizki Juniansyah hanya bisa dilewati oleh satu lifter dari grup A. Dia adalah Ri Ryong-hyon dari Korea Utara yang meraih medali emas.
“Saya tidak bisa mempercayainya. Saya sedang tidur di hotel ketika pelatih saya menelepon dan mengatakan bahwa saya memenangkan medali,” kata Rizki Juniansyah dalam laman resmi IWF, Selasa (10/12).
“Saya tiba di sini dengan cepat karena jarak hotel dengan lokasi pertandingan hanya beberapa menit saja,” lanjut Kijun.
Selain perak di total angkatan, Kijun juga mendapatkan perunggu clean & jerk. Dia pun mengaku tak menyangka bisa merebut dua medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024.
Pasalnya, Rizki hanya mempersiapkan diri dua pekan saja sejak ayah tercintanya meninggal dunia. Ayah Kijun, Muhammad Yasin yang juga mamtan lifter nasional, tutup usia pada Oktober lalu.
“Saya hanya latihan untuk kompetisi ini selama dua pekan, dan saya tetap mendapat (medali) ini,” tutur Rizki Juniansyah.
“Saya sempat istirahat dari latihan setelah Olimpiade, dan pada Oktober saya kehilangan ayah saya karena kecelakaan motor. Ini persiapan yang sulit,” tambahnya.
Dalam akun Instagram pribadinya Rizki Juniansyah juga sempat mengekspresikan keberhasilannya meraih perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024. Dia berjanji akan lebih baik lagi ke depannya.
“Ini adalah akhir yang sangat berkesan di penghujung tahun di kelas 73. Saya bersyukur saya masih bisa tampil. Jangan bersedih tapi saya akan lebih semangat dan siap bertarung lagi tahun depan dengan berlatih sangat keras agar bisa tampil maksimal,” tulis Kijun dalam Instagram pribadinya. (*)