batampos – Qatar di bawah kendali pelatih Felix Sanchez Bas sudah membuktikan sepak terjangnya sedekade belakangan ini. Sanchez sukses membawa Qatar menjuarai Piala Asia 2019 dan menjadi semifinalis Piala Teluk 2019.
Setelah mencuri perhatian di level regional, Al Annabi –julukan timnas Qatar– menjajal kekuatannya di level yang lebih tinggi.
Ya, Qatar sebagai host Piala Dunia 2022 akan menantang wakil Amerika Latin Ekuador dalam laga pembuka turnamen sepak bola terakbar sejagat itu malam ini (20/11) di Al Bayt Stadium (siaran langsung SCTV/Vidio/Moji pukul 23.00 WIB).
Dalam konferensi persnya kemarin (19/11), Sanchez berkata cukup percaya dengan kemampuan anak asuhnya.
Belasan tahun berkecimpung di sepak bola Qatar, mulai level junior sampai level senior, Sanchez paham luar dalam anak asuhnya.
”Hari pertama di Piala Dunia selalu berarti spesial, apalagi bagi tim seperti kami. Ini akan jadi hari yang bersejarah,” ucap pria kelahiran Barcelona, Spanyol, itu.
Eks pelatih tim junior FC Barcelona tersebut mengadaptasi filosofi sepak bola klub Catalan itu ke dalam timnya. Filosofi sepak bola yang dominan penguasaan bolanya, bermain cepat, dan mendikte lawan diterapkan Sanchez di Qatar.
Baca Juga: Benzema Akhirnya Absen di Piala Dunia karena Cedera, Pukulan Bagi Juara Bertahan
Selain terpengaruh Johan Cruijff, Sanchez juga mencuplik skema dua pelatih Belanda lainnya yang pernah menangani Barca, yakni Ronald Koeman dan Louis van Gaal.
”Di era Sanchez, Qatar memakai skema 3-5-2 atau 5-3-2. Kekuatan mereka pada pergerakan sisi flank,” tulis ESPN. Kecepatan penyerang Almoez Ali dan kelincahan winger Akram Afif menjadi andalan Sanchez membobol gawang lawan-lawannya.
Kapten Qatar Hassan Al-Haydos mengatakan, timnya tak terbebani status tuan rumah. Atau menjalani debut di ajang sebesar Piala Dunia.
”Kami sudah menuntaskan masa persiapan yang panjang sebelum Piala Dunia. Dan sekarang saatnya menunjukkan proses panjang itu dalam turnamen sebenarnya,” tutur Al-Haydos seperti yang dikutip dari laman Koora.
Dalam lima laga terakhir, Qatar tidak terkalahkan di semua ajang. Meski yang dihadapi itu bukan negara-negara yang lolos ke Piala Dunia kali ini. Antara lain Guatemala, Honduras, Panama, dan Albania.
Baca Juga: Menakar Peluang Tim-tim Asia di Piala Dunia Qatar
Terakhir menjajal negara kontestan Piala Dunia, Qatar menyerah dua gol tanpa balas kepada Kanada pada 24 September lalu.
”Ini tantangan besar dan sulit menunggu pemain Qatar. Tapi, kami semua ini sudah siap bermain di Piala Dunia,” klaim sang kapten.
Sementara itu, entrenador Ekuador Gustavo Alfaro menyebutkan, tekanan besar ada di kubu lawan yang menjalani laga bersejarah.
”Faktor psikologis sangat menentukan,” ucapnya seperti dikutip di laman Diario AS.
Baca Juga: Kesempatan Terakhir Hamilton Pertahankan Rekor di GP Abu Dhabi
Sama seperti Qatar yang sudah 18 tahun menyiapkan jalan menuju ke Piala Dunia, Ekuador pun disebut Alfaro juga butuh 12 tahun masa persiapan. Termasuk saat mencicipi Piala Dunia di Brasil pada 2014 lalu.
”Qatar adalah juara Asia. Mereka mempunyai akademi yang terkenal dan tim yang sangat bagus saat ini.”
”Tetapi, kami harus menunjukkan level permainan kami yang sebenarnya,” tegas Alfaro yang jadi entrenador Argentina ketiga di Piala Dunia tahun ini setelah Lionel Scaloni (Argentina) dan Gerardo ”Tata” Martino (Meksiko). (*)
Reporter: JPGroup