Senin, 14 Oktober 2024

PSSI Kontrak Pelatih Jepang untuk Tangani Timnas Sepak Bola Putri

Berita Terkait

Ketua PSSI Erick Thohir (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)

batampos – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan sepak bola putri Indonesia tengah berada di momentum positif untuk makin ditingkatkan prestasi dan kualitasnya.

Menurutnya Erick Thohir keberadaan beberapa pesepakbola putri yang bermain di luar negeri dan persaingan sepak bola putri di Asia Tenggara serta Asia yang masih kompetitif membuat peluang timnas putri mencetak prestasi.

Dilansir dari PSSI News pada Selasa (20/2), Erick mendatangkan pelatih asal Jepang bernama Satoru Mochizuki mantan pelatih timnas putri Jepang.

Satoru Mochizuki pernah memperkuat klub liga utama Jepang seperti Urawa Reds dan Kyoto Purple Sanga serta klub divisi dua Nippoin Kokan di awal karirnya melatih. PSSI mengontrak Satoru selama dua tahun.

“Penunjukan ini agar sepak bola putri kita juga bangkit dan membuktikan bahwa kami di PSSI tidak hanya fokus di putra saja. Mengapa langsung timnas? karena saat ini timnas putri kita punya pemain-pemain yang secara kualitas baik dan ada beberapa pemain yang sudah main di liga luar negeri,” jelas Erick Thohir.

Saat ini sejumlah pemain timnas putri Indonesia tengah meniti karir di luar negeri. Mereka terdiri dari Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang FC Ryukyu Ladies. Kemudian ada pula Fani Supriyanto yang membela klub klub divisi satu Liga Putri Arab Saudi, Al Hammah.

“Pelatih Satoru yang dipilih untuk tangani timnas putri ini, punya track record bagus dan mumpuni untuk memajukan sepak bola putri di Indonesia. Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat.,” tambah Erick Thohir

Timnas Putri Indonesia terakhir mencetak prestasi lolos ke Piala Asia Putri Baca Juga: PSSI Jalin Kerja Sama Dengan Motor Listrik GESITS, Erick Thohir Jelaskan Unsur Kolaborasinya2022. Namun Safira Ika Puteri dkk gagal melaju ke fase gugur.

Meski saat ini PSSI fokus pada timnas putri, Erick Thohir menyatakan tidak lupa sisi pembinaan sepak bola putri. Untuk mendukung kompetisi atau liga sebagai kunci pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi wanita dari usia muda, sebelum menggulirkan Liga 1.

“Salah satunya akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda Usia 10, dan 14. Ini awal karena harus dimulai dari usia 9,12,14 yang menandakan pembinaan dari bawah. Lalu dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga. Turnamen muda ini bisa menyalurkan kompetensi sepak bola putri,” tuturnya. (*)

SourceJPGroup

Update