batampos.co.id – Zlatan Ibrahimovic telah berkoar bisa membantu Swedia lolos ke Piala Dunia 2022.
’’Saya memang menua, tapi otakku semakin muda dan saya lebih bagus. Semua bergantung pada apa yang diinginkan Janne (Andersson). Saya di sini sebagai bagian dari skuad,’’ ucap Ibra dikutip AFP.
Nyatanya, Ibra belum bisa menjawab apa yang dimau Andersson kepadanya.
Yang ada malah Blagult (julukan Swedia) takluk dua gol oleh Georgia (12/11) pada matchday sembilan grup B kualifikasi Piala Dunia 2022.
Gembar-gembor Ibra sebagai si Raja Midas yang bisa menentukan hasil akhir Swedia pantas dipertanyakan.
Spanyol berpeluang membungkam dengan sempurna mulut besar Ibracadabra (julukan Ibra) pada laga pemungkas Grup B di Estadio La Cartuja dini hari nanti (15/11) (siaran langsung Mola TV pukul 02.45 WIB).
Spanyol bisa membuat Ibra menahan ambisinya kembali ke Piala Dunia setelah terakhir bisa berada di sana dua dekade lalu.
Terakhir, Ibra bisa merasakan atmosfer Piala Dunia pada edisi 2002 di Jepang-Korsel.
’’Namun, Ibra tetaplah Ibra, dan kami tahu kami sedang menghadapi tim yang lebih menyerang,’’ sebut entrenador Spanyol Luis Enrique seperti yang dikutip dari laman Mundo Deportivo.
Beban Ibra pun makin berat karena La Furia Roja (julukan timnas Spanyol) hanya butuh hasil imbang untuk membawa mereka melangkah ke Piala Dunia 2022 lebih awal.
Tetapi, Lucho (sapaan akrab Enrique) menegaskan bahwa mereka datang ke La Cartuja bukan untuk membidik hasil seri.
Pertemuan terakhir Ibra dengan Spanyol terjadi di matchday kedua fase grup Euro 2008. Ibra saat itu menciptakan satu gol, tetapi gagal mempersembahkan kemenangan untuk Swedia setelah kalah 1-2.
Menjelang laga ini, Enrique mengakui gaya main terbuka timnya bisa dimanfaatkan Swedia. Yakni, lewat bola-bola panjang ke arah gawang Spanyol yang dikawal Unai Simon.
’’Cara bermain kami lebih menguntungkan Swedia. Tapi, kami tak ingin ambil risiko dan tidak masuk akal menggantinya,’’ sambung Enrique.
Berbicara kepada TVE, gelandang Spanyol Koke menganggap merekalah yang layak ada di Piala Dunia. Bukan Swedia.
’’Pikiran kami sudah berada di sana (Piala Dunia). Tanggung jawab kami supaya tetap menjaga level permainan kami tetap di atas mereka (Swedia),’’ ungkap Koke. Pada pertemuan pertama tanpa Ibra, Swedia mampu menekuk Spanyol 2-1 di Solna (3/9).
Ketika itu, Alexander Isak dan Victor Claesson menjebol gawang Spanyol. Karena itu, laga tersebut jadi penentu apakah Swedia lebih bagus tanpa Ibra atau justru sebaliknya.
’’Bahkan, dengan Ibra pun, Swedia takkan mampu meloloskan diri ke Piala Dunia,’’ tulis Diario AS dalam salah satu analisisnya.
Gelandang Swedia Albin Ekdal pun meminta semua pemain Swedia termotivasi tampil di Piala Dunia. Bukan hanya Ibra. Dikutip dari laman Expressen, Ekdal menyebutkan bahwa tak ada yang tak mungkin di La Cartuja.
’’Kami bahkan sama sekali tak keder bermain di depan pendukung Spanyol,’’ sebut Ekdal. (*)
Sumber: JP Group