Minggu, 8 September 2024

Praveen/Melati Kemungkinan Dicoret dari Pelatnas

Berita Terkait

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kandas pada laga Grup B BWF World Tour Finals 2021. (Humas PP PBSI)

batampos – Kejutan besar bisa terjadi pada komposisi skuad pelatnas PP PBSI 2022. Ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kemungkinan dicoret dari tim nasional.

Menurut sumber JawaPos.com, sekitar dua pekan yang lalu, ganda campuran nomor lima dunia tersebut sudah mengutarakan secara lisan pencoretan mereka dari pelatnas ke klub asal mereka, PB Djarum.

Bersama Praveen dan Melati, para pemain ganda campuran nasional yang datang ke Kudus adalah Gloria Emanuelle Widjaja, Akbar Bintang Cahyono, Andika Ramadiansyah, dan Marsheilla Gischa Islami.

Praveen dkk menyampaikan informasi pencoretan tersebut dalam sebuah forum kecil di depan Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi, dan pelatih PB Djarum yang juga legenda ganda putra Indonesia Sigit Budiarto.

Sumber JawaPos.com memberikan informasi bahwa Gloria menangis ketika menyampaikan kabar tersebut. Di luar ruangan, Melati juga sempat menangis dan terpukul dengan keputusan pencoretan tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Yoppy Rosimin menjawab secara diplomatis. Dia mengatakan bahwa apapun bisa terjadi. Yang jelas, Praveen/Melati dan para pemain pelatnas lainnya saat ini sedang berlatih di PB Djarum. Dalam masa liburan ini, PP PBSI mengembalikan semua pemain ke klub asal dan daerah tempat mereka bernaung.

“PBSI masih belum memberikan statement apapun. Kami menunggu SK-nya (surat keputusannya, Red) dulu,” ucap Yoppy kepada JawaPos.com.

“Soal Praveen/Melati yang dicoret ya mungkin saja, tidak ada yang pasti. Kami sekarang sudah prepare untuk segala risikonya,” tambah Yoppy.

Yoppy mengatakan bahwa walaupun Praveen/Melati adalah ganda campuran nomor satu Indonesia, pasangan nomor lima dunia, dan juara All England 2020, risiko dicoret dari pelatnas masih tetap ada.

Apalagi performa Praveen/Melati memang tidak impresif sepanjang tahun 2021. Mereka terhenti di perempat final Olimpiade Tokyo. Selain itu Praveen/Melati juga gagal meraih gelar sepanjang 2021. Prestasi terbaik mereka adalah runner-up Thailand Open dan Hylo Open, Jerman.

Bahkan pada ajang Indonesia Masters dan Indonesia Open di Nusa Dua, Bali, Praveen/Melati sudah tumbang pada babak pertama dan kedua. Di BWF World Tour Finals, Praveen/Melati terhenti di fase penyisihan grup.

“Misalnya, Tontowi Ahmad. Dia juara Olimpiade tetapi dipanggil lagi dengan status magang. Lalu ada Sony Dwi Kuncoro yang dicoret. Apapun bisa terjadi. Risiko selalu ada,” ucap Yoppy.

“Yang jelas kalau misalnya benar dicoret, ya saya tegaskan bahwa pemain harus ada komitmen. Masih ada nggak komitmen itu? Kalau ada, yang mari kita jalan sama-sama,” kata Yoppy.

Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto menolak menjawab isu pencoretan Praveen/Melati ini. Nova mengatakan bahwa promosi dan degradasi baru akan terjadi setelah seleksi nasional yang berlangsung pada 10 sampai 15 Januari mendatang.

“Saya tidak bisa ngomong dulu soal itu (Praveen/Melati dicoret, Red). Saya masih liburan, Mas,” ucap Nova. “Setelah seleknas, kami akan rapat lagi dan setelah itu keputusannya baru ada,” imbuh Nova.

Nova sendiri pernah secara terbuka memberikan kritik sangat keras kepada Praveen/Melati dalam konferensi pers ajang Indonesia Masters 2021, 18 November 2021.

Saat itu, Nova melancarkan kritik tajam karena Praveen/Melati dikalahkan ganda India nomor 178 dunia, Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki dengan skor 11-21, 20-22 pada babak pertama Indonesia Masters 2021.

“Bukannya kita ngeremehin, tapi lawannya itu dua level di bawah mereka. Saya rasa mereka nggak ada rasa tanggung jawabnya. Main di kandang sendiri, harusnya rasa nggak mau kalah itu ada,” ucap Nova saat itu.

Senada dengan Nova, pelatih ganda campuran PB Djarum Vita Marissa juga belum bisa memastikan apakah Praveen/Melati benar-benar akan hengkang dari Pelatnas.

“Saya kurang tahu karana memang belum ada surat resmi,” kata Vita. Menurut Vita, saat ini para pemain pelatnas memang dikembalikan ke klub masing-masing.

Di sisi lain, sumber JawaPos.com mengatakan bahwa jika memang Praveen/Melati resmi dicoret, maka PB Djarum akan tetap memperjuangkan dan membantu mereka agar bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Selain itu, PB Djarum juga akan meminta komitmen tertulis kepada Praveen/Melati. Mereka akan selalu dievaluasi dalam setiap turnamen. Para pelatih juga akan melakukan penilaian dan catatan atas semua hasil latihan mereka.

“Kalau tidak berkomitmen, bisa saja pihak PB Djarum menghentikan latihan mereka. Bahkan bisa juga diberikan penalti,” ucap sumber JawaPos.com.

Selain itu, PB Djarum juga akan mencarikan pasangan baru untuk Gloria. Salah satu nama yang muncul ke permukaan adalah Dejan Ferdinansyah. Dejan, saat ini, berpartner dengan Serena Kani. Dejan/Serena menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berlaga pada ajang Kejuaraan Dunia 2021.

Saat dikonfirmasi, Gloria mengatakan belum berani menjawab soal pencoretannya dari pelatnas. “Belum di-publish sama PBSI, jadi saya hargai keputusan mereka,” kata Gloria kepada JawaPos.com. “Nunggu SK resmi saja Mas. PBSI nanti akan publish juga kok,” imbuh Gloria.

Ketika ditanyakan siapa yang kira-kira bertanggung jawab dalam melakukan pencoretannya dari pelatnas, Gloria masih memberikan jawaban mengambang.

“Kemungkinan dari pengurus (yang mencoret, Red). Belum tahu juga nanti status saya seperti apa. Tetapi kalau memang itu yang terjadi, ya saya akan jalanin. Saya tetap ingin mengejar prospek 2024 (Olimpiade Paris). Target sementara saya, ya sampai di situ dulu,” imbuhnya.

Disinggung soal kemungkinan dia akan berpasangan dengan Dejan Ferdinansyah, Gloria mengatakan bahwa kalau itu yang terjadi, dia akan menjalaninya dengan baik.

Keep the process saja sih, Mas. Namanya performa bisa naik atau bisa turun. Tetap enjoy juga, karena proses ini saya sendiri yang menjalani,” ucap Gloria. “Selama 2021, kalau saya refleksikan ya tetap stay strong, tetap bisa standing di kaki sendiri, dan bisa jaga komitmen sendiri,” tambahnya. (*)

Reporter: JPGroup

Update