batampos – Pratama Arhan, pemain muda berbakat asal Indonesia, telah menarik perhatian dunia sepak bola sejak usia dini. Lahir pada 21 September 2002 di Rembang, Jawa Tengah, Arhan dikenal sebagai full-back yang memiliki kemampuan luar biasa di sektor pertahanan.
Ketangguhannya dalam menjaga sisi kiri lapangan, dikombinasikan dengan kecepatannya, menjadikannya salah satu talenta muda paling menjanjikan dari Indonesia.
Namun, meskipun namanya semakin dikenal di panggung internasional, perjalanan karier Arhan di luar negeri tidak selalu berjalan mulus. Salah satu contohnya adalah di Suwon FC, Korea Selatan, di mana dia baru bermain selama 3 menit.
Karier sepak bola Arhan dimulai sejak usia muda. Dia tumbuh di lingkungan yang mencintai sepak bola dan mengasah bakatnya di berbagai akademi lokal sebelum bergabung dengan PSIS Semarang pada 2018.
Di klub tersebut, Arhan dengan cepat menonjol berkat permainan defensifnya yang solid dan juga kemampuan menyerang yang mengejutkan. Dalam 13 penampilan bersama PSIS, Arhan mencatatkan 2 gol dan 1 assist, angka yang luar biasa untuk seorang full-back.
Penampilan apiknya membuat Arhan hanya mendapatkan satu kartu kuning selama 988 menit bermain, menunjukkan kedewasaannya dalam bermain di level kompetitif.
Tidak lama kemudian, Arhan dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia. Panggilan ini menjadi titik balik dalam kariernya, membawanya ke panggung yang lebih besar di Asia Tenggara dan akhirnya internasional.
Debutnya bersama Timnas Indonesia mengukuhkan reputasinya sebagai pemain bertalenta. Kemampuannya dalam menjaga lini belakang, ditambah dengan kemampuan menyerang dari sisi lapangan, menjadikan Arhan salah satu pemain yang paling dinantikan untuk berkembang lebih jauh. Bahkan, banyak pengamat sepak bola yang menyebutnya sebagai bek masa depan Timnas Indonesia.
Kemampuan Arhan tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri. Klub-klub internasional mulai melirik pemain muda ini. Pada 2022, Arhan mendapat kesempatan emas ketika Tokyo Verdy, klub asal Jepang, memutuskan untuk merekrutnya.
Kepindahan ini adalah langkah besar dalam karier Arhan, menandai perjalanan pertamanya bermain di luar negeri. Namun, bermain di liga yang lebih kompetitif seperti J2 League bukanlah tugas yang mudah.
Di Tokyo Verdy, Arhan hanya bermain dalam 4 pertandingan dengan total 255 menit bermain. Selama periode itu, dia hanya mendapatkan satu kartu kuning.
Meski menit bermainnya terbatas, pengalaman di Jepang memberikan banyak pelajaran bagi Arhan dalam menghadapi sepak bola dengan intensitas dan kecepatan yang lebih tinggi.
Setelah menimba pengalaman di Jepang, Pratama Arhan mencoba peruntungan baru di Korea Selatan. Pada pertengahan 2024, dia resmi bergabung dengan Suwon FC, salah satu klub yang berlaga di K-League, liga paling kompetitif di Asia.
Kepindahan ini disambut dengan antusias oleh para pendukung Arhan, terutama suporter Timnas Indonesia, yang berharap Arhan bisa berkembang lebih baik di sana. Namun, realitas di lapangan ternyata jauh dari ekspektasi.
Debut Arhan di Suwon FC tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dalam pertandingan pertamanya bersama Suwon, Arhan hanya bermain selama 3 menit sebelum dia harus meninggalkan lapangan setelah menerima kartu merah.
Momen ini menjadi salah satu tantangan terberat dalam karier Arhan, terutama karena ekspektasi tinggi dari publik Indonesia. Kartu merah di pertandingan debutnya tentu menjadi pukulan telak, dan banyak yang mempertanyakan apakah Arhan mampu bangkit dari situasi ini.
Meskipun debutnya di Korea Selatan tidak sesuai dengan harapan, Arhan tetap memiliki potensi besar untuk membalikkan keadaan. Kegagalan dalam satu pertandingan tidak menentukan seluruh perjalanan karier seorang pemain, dan Arhan memiliki waktu untuk memperbaiki penampilannya di Suwon FC.
Kualitas yang telah dia tunjukkan selama bermain di Indonesia dan Jepang memberikan keyakinan bahwa dirinya bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi di masa depan.
Dalam beberapa bulan ke depan, Pratama Arhan akan terus berjuang untuk mendapatkan tempat utama di Suwon FC. Dia harus menunjukkan dedikasi dan kerja keras di lapangan latihan agar bisa kembali dipercaya bermain reguler.
Tantangan di Korea Selatan jauh lebih besar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya, namun dengan mentalitas yang kuat, Arhan berpotensi untuk melewati masa-masa sulit ini.
Tidak hanya untuk klubnya, perjuangannya di K-League juga penting bagi Timnas Indonesia, yang tengah mempersiapkan diri untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Arhan diharapkan tetap menjadi andalan Shin Tae-yong di posisi bek kiri.
Di luar lapangan, Pratama Arhan dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan memiliki etos kerja yang tinggi. Meski tengah diterpa berbagai isu, termasuk rumor tentang kehidupan pribadinya, Arhan tetap fokus pada karier sepak bolanya. Dedikasinya untuk terus berkembang membuatnya menjadi teladan bagi banyak pemain muda Indonesia.
Selama beberapa tahun terakhir, Arhan telah membuktikan bahwa dia adalah salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki Indonesia. Arhan memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjadi bek kelas dunia: kecepatan, teknik, kemampuan bertahan yang baik, serta visi dalam permainan.
Namun, seperti halnya banyak pemain muda lainnya, Arhan masih perlu waktu untuk berkembang dan menghadapi tantangan yang datang dalam kariernya.
Kegagalan adalah bagian dari perjalanan seorang pemain sepak bola, dan Pratama Arhan tidak terkecuali. Debut yang sulit di Suwon FC adalah salah satu momen yang akan membentuk karakternya sebagai pemain.
Bagaimana Arhan bangkit dari kesulitan ini akan menentukan seberapa jauh dirinya bisa melangkah dalam kariernya. Yang pasti, dukungan penuh dari suporter, pelatih, dan rekan setimnya akan menjadi kunci bagi Arhan untuk mengembalikan performa terbaiknya.
Pratama Arhan masih memiliki perjalanan panjang di depan. Meski baru bermain selama 3 menit di Korea Selatan, potensi besar yang dimilikinya memberikan harapan bahwa dia segera bangkit dan kembali tampil maksimal.
Para penggemar di Indonesia dan seluruh Asia akan terus mendukung langkah-langkahnya dalam menggapai sukses, baik di level klub maupun di Timnas Indonesia. (*)