batampos – Sejak Ronaldo Luis Nazario de Lima memenangkannya pada musim 1997–1998, belum pernah ada pemain terbaik Eropa yang absen di Piala Dunia.
Virgil van Dijk, pemenang 2018–2019, memang belum pernah tampil. Tetapi, Van Dijk telah sukses membawa Belanda lolos ke Piala Dunia 2022.
Catatan sukses itu akhirnya patah oleh Jorginho, Jumat (25/3). Peraih UEFA Men’s Player of the Year Award 2020–2021 tersebut gagal meloloskan Italia ke Qatar akhir tahun nanti.
Lima tahun lalu, Jorginho juga menjadi bagian Italia yang dieliminasi Swedia dalam perebutan tiket lolos ke Piala Dunia 2018.
Artinya, belum sekali pun Jorginho merasakan atmosfer Piala Dunia. ”Kegagalan yang menyakitkan bagiku,” ucap gelandang Chelsea tersebut kepada Sky Sport Italia.
Menyakitkan bagi Jorginho karena dia turut bertanggung jawab ketika Italia gagal merebut status juara grup C dalam kualifikasi fase awal zona UEFA.
Persisnya ketika pemain 30 tahun itu menyia-nyiakan dua kali kesempatan gol dari penalti saat melawan Swiss. Tiket lolos kemudian jadi milik Swiss.
”Bayang-bayang itu (kegagalan penalti, Red) akan terus menemani hidupku. Aku menyesal tidak mampu membantu rekan setimku dan membuat negaraku bahagia bisa melangkah ke Piala Dunia,” ucap Jorginho yang punya 43 caps selama enam tahun membela Gli Azzurri.
Dua penalti yang gagal itu, lanjut Jorgi, merepresentasikan biang kegagalan Italia selama kualifikasi Piala Dunia 2022. ”Kami tidak bisa mencetak gol yang seharusnya bisa kami lakukan,” katanya.
Selain nirgol melawan Makedonia Utara kemarin, Italia tidak mampu menjebol gawang Irlandia Utara dalam laga terakhir kualifikasi fase grup (16/11/2021).
Fans Irlandia Utara sampai mengolok-olok: ”Italia sama seperti San Marino”. San Marino adalah timnas dari zona UEFA yang punya catatan gol memasukkan paling minim dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 alias hanya sebiji gol. (*)
Reporter: JPGroup