Rabu, 18 September 2024

Pertama Kali Dalam Sejarah, Tunggal Putra Indonesia Gagal Melaju ke Babak 16 Besar Olimpiade

Berita Terkait

Tunggal putra Jonatan Christie gagal tampil di babak 16 besar olimpiade 2024. (Foto : Antara/Wahyu Putro A)

batampos – Kegagalan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting untuk mencapai babak 16 besar mengakibatkan Indonesia tidak memiliki wakil tunggal putra di babak tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade.

Meskipun Indonesia tidak selalu meraih medali di nomor tunggal putra, mereka selalu berhasil menempatkan wakilnya di babak akhir atau setidaknya lolos ke fase gugur sejak pengenalan fase grup pada Olimpiade London 2012.

Catatan terburuk sebelumnya terjadi di Olimpiade London 2012 dan Rio de Janeiro 2016, ketika wakil Indonesia hanya mampu bertahan hingga babak 16 besar.

Namun, pada Olimpiade Paris 2024, catatan buruk tersebut terpecahkan dengan hasil yang lebih mengecewakan.

Seperti dilansir dari bwfbadminton, Kamis (1/8) Jonatan Christie kalah dari Lakshya Sen dalam pertandingan grup L dengan skor 18-21, 12-21, dan gagal menjadi juara grup.

Kekalahan Jonatan kemudian diikuti oleh Ginting, yang juga kalah dalam duel perebutan juara grup H melawan Toma Junior Popov dengan skor 19-21, 21-17, 15-21.

Dengan kekalahan berturut-turut dari Jonatan dan Ginting, Indonesia dipastikan tidak memiliki wakil di babak 16 besar tunggal putra Olimpiade, menutup harapan untuk meraih medali dari nomor ini.

Dua harapan Indonesia yang paling cemerlang untuk meraih medali gagal melaju kebabak selanjutnya dan membuat Indonesia gagal tampil di babak 16 besar tunggal putra untuk pertama kalinya dalam sejarah.

“Saya memulai pertandingan dengan baik namun setelah beberapa poin saya menjadi tidak sabar dan kemudian Sen berhasil menyamakan kedudukan,” kata Jonatan, pemain peringkat 4 dunia itu.

“Saat poin ketat, kesalahan saya di akhir game pertama sangat krusial. Saya berusaha berani menekan lebih keras namun beberapa kali tembakan saya melebar. Perasaanku campur aduk saat ini, dan aku tidak bisa mengungkapkannya.” tambahnya.

Bagi Sen, ini adalah grup tersulit di tunggal putra, kemenangan tersebut merupakan pembenaran atas level yang ia temukan. “Ini adalah pertandingan yang sangat sulit hari ini,” kata Sen.

“Saya senang dengan cara saya bermain, terutama di game pertama, ini sangat penting. Saya memimpin lebih awal dan menemukan ritme permainan saya dengan cepat, dan kemudian hanya tinggal beberapa poin di akhir dan saya terjebak di sana.” pungkasnya.

Selain itu, Anthony Sinisuka Ginting menjadi favorit melawan harapan tuan rumah Toma Junior Popov, namun pemain Prancis yang didukung oleh penonton yang hadir, melonjak energinya.

Hebatnya, dia tetap fokus pada momen-momen terpenting, menggunakan variasi cerdas untuk mencegah Ginting menguasai pertandingan. Hasil 21-19 17-21 21-15 menandai tonggak sejarah bagi Prancis, meski akan menimbulkan rasa kecewa mendalam untuk Indonesia.

Popov menjadi orang Prancis pertama di babak 16 besar tunggal putra setelah Erwin Kehlhoffner pada tahun 2008. Kini Indonesia hanya tinggal bergantung pada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung untuk menyelamatkan Indonesia di nomor tunggal putri dan ganda putra yang akan dipertandingan sore nanti. (*)

 

Jadwal Pertandingan

Kamis, 1 Agustus 2024

Ganda Putra

18.00 WIB – Liang/Wang (China) vs Fajar/Rian (Indonesia)

Jumat, 2 Agustus 2024

Tunggal Putri

00.30 WIB – Gregoria Tunjung (Indonesia) vs Ga-Eun (Korsel).

SourceJPGroup

Update