batampos – Nyaris sepanjang Desember tahun lalu dilewati Persebaya Surabaya tanpa kehadiran empat pilar yang terpanggil tim nasional (timnas) Piala AFF.
Ada pula yang harus pulang kampung untuk menjalani seleksi, ada juga yang masih menjalani perawatan cedera.
Toh Green Force –julukan Persebaya– tetap bisa konsisten. Sudah 12 laga beruntun mereka jalani tanpa tersentuh kekalahan. Korban terakhir mereka Persikabo 1973 yang ditekuk 3-2. Itu kemenangan keempat berturut-turut tim asuhan Aji Santoso tersebut.
Karena itu, saat kekuatan mereka hampir utuh ketika menghadapi PSM Makassar di lanjutan Liga 1 malam ini di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, semestinya Persebaya bisa terus melanjutkan tren positif mereka. Bukan saja catatan tak terkalahkan, tapi juga melanjutkan rentetan kemenangan.
“Misi kami bermain bagus untuk mengalahkan PSM Makassar,” kata Aji dalam jumpa pers kemarin.
Hanya bek tengah Alie Sesay yang nyaris bergabung dengan timnas Sierra Leone di Piala Afrika yang masih harus menjalani karantina. ”Ricky Kambuaya sudah bergabung. Dia masuk dalam list pemain yang kami daftarkan untuk pertandingan melawan PSM,” ungkap mantan pelatih tim nasional Indonesia U-23 itu.
Ricky, Rachmat “Rian” Irianto, Rizky Ridho, dan Ernando Ari telah bergabung dengan skuad Green Force. Rizky dan Rian bahkan telah turun melawan Persikabo. Ricky baru balik dari kampung halamannya di Sorong, Papua Barat, untuk menerima penghargaan dari pemerintah setempat atas performa gemilangnya di Piala AFF.
Optimisme terangkat karena skuad nyaris lengkap, Aji tak memberi ruang untuk kejemawaan. Dia mengingatkan pasukannya bahwa PSM mengalahkan mereka 1-3 dalam pertemuan pertama musim ini di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada 18 September lalu. Padahal, Green Foece unggul dulu lewat Jose Wilkson yang kini telah berkostum Persela Lamongan.
Di mata Aji, di bawah pelatih baru Joop Gall, PSM tampil beda. Lebih disiplin, lebih solid. Itu mereka buktikan dalam kemenangan 1-0 atas Madura United di laga terakhir meski Juku Eja lebih banyak digempur.
Apalagi, Juku Eja mendatangkan banyak pemain baru. ”PSM punya banyak pemain berpengalaman. Beberapa pemainnya pun berbeda dari leg pertama. Jadi, pertandingan besok akan terasa berat dan sulit,” kata Aji.
Gall sendiri memuji capaian Green Force yang belum tersentuh kekalahan dalam 12 pertandingan secara berturut-turut. Namun, capaian Persebaya itu di sisi lain sekaligus membuat Joop tertantang untuk menghentikan.
”Semakin lama Persebaya menjaga tren positif, artinya mereka akan semakin dekat dengan kekalahan. Saya berharap PSM akan menjadi tim yang bisa mengalahkan mereka,” ucap pelatih 58 tahun itu.
Joop optimistis Juku Eja bisa memberikan perlawanan ketat kepada Green Force. Saat ini, Hasyim Kipuw dan kawan-kawan sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi pasca kemenangan atas Laskar Sape Kerrap –julukan Madura United. Sebelum kemenangan itu didapat, para pemain berada di level kepercayaan diri yang rendah. Itu merupakan buntut dari capaian minor pada seri pertama sampai seri ketiga Liga 1.
”Dalam 7–8 game terakhir, tidak banyak poin yang berhasil kami dapatkan. Kemenangan atas Madura United menjadi booster bagi kami. Step-by-step, saya yakin bisa memperbaiki tim ini,” kata mantan pelatih FC Stal Kamianske tersebut. (*)
Reporter: JPGroup