Senin, 25 November 2024

Pembalap yang Paling Sedikit Bikin Kesalahan Bakal Juara MotoGP Indonesia

Berita Terkait

Fabio Quartararo saat akan menjalani sesi kualifikasi kedua di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, (19/3). (Angger Bondan/Jawa Pos)

batampos – Marc Marquez berteriak sekeras-kerasnya di balik helmnya. Kedua tangannya memukul-mukul ke bawah saking kesalnya.

Juara dunia delapan kali di semua kelas grand prix tersebut mengalami crash dua kali pada sesi kualifikasi pertama MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika kemarin (19/3). Jarak dua insiden itu pun sekitar lima menit saja.

Yang pertama, dia jatuh di tikungan ke-13. Dia berdiri cepat, lalu berlari ke garasi untuk mendapatkan motor cadangannya. Namun, satu lap belum berakhir, tepatnya di tikungan ke-12, dia kembali terjatuh. Benar-benar bikin frustrasi.

Memasuki hari kedua rangkaian MotoGP Indonesia, situasinya tak lantas lebih mudah bagi rider-rider kelas premium untuk beradaptasi dengan Sirkuit Mandalika.

Bukan hanya karena kondisi permukaan aspal yang berbeda pada lintasan tersebut. Mereka juga frustrasi dengan ban baru yang dibawa Michelin ke Mandalika.

Keputusan Michelin itu diambil setelah mengevaluasi hasil tes pramusim di sirkuit yang sama sebulan lalu. ”Sirkuit ini adalah tantangan terbesar bagi perusahaan kami,” ujar Michelin Two-Wheels Motorsport Manager Piero Taramasso.

Di tes pramusim, Michelin menemukan bahwa ban standar mengalami pemanasan hingga 160 derajat Celsius. Itu terlalu panas. Berbahaya untuk pembalap. Ban bisa pecah.

Taramasso menyebut temperatur ban harus diturunkan sekitar 20 derajat Celsius. ”Panas di Mandalika ini tidak kami temukan di sirkuit-sirkuit lain,” ungkapnya.

Keputusan diambil dengan menyiapkan ban dengan casing atau lapisan luar lebih tebal atau lebih keras. Ban itu kali terakhir dipakai pada awal 2019 dan tidak pernah digunakan lagi. Berdasar data Michelin, dengan ban tersebut, temperatur bisa diturunkan 15 derajat Celsius. ”Hanya ini pilihan terbaik,” katanya.

Dengan permukaan ban lebih keras, dampaknya adalah daya cengkeram akan berkurang. Meski, stabilitas motor bertambah.

Ketika pada sesi kualifikasi kemarin motor-motor digeber sampai limit untuk berebut posisi start terbaik, rider-rider berjatuhan. Selain Marquez, ada juga Franco Morbidelli, Joan Mir, dan Marco Bezzecchi.

”Aku tidak tahu apakah ini karena lapisan ban baru. Sejak di Qatar, aku mengeluhkan cengkeraman ban. Dan, di sini aku tidak bisa memasuki tikungan dengan kecepatan yang aku inginkan,” keluh Mir.

Menurut Mir, timnya harus bekerja keras untuk menemukan setting motor yang pas dalam waktu semalam. Jika tidak, pada balapan hari ini (20/3) semuanya menjadi sulit.

”Karena kami harus membalap tanpa melakukan kesalahan sedikit pun,” ungkapnya.

Peraih pole position perdana di MotoGP Indonesia Fabio Quartararo membenarkan pernyataan tersebut. ”Aku rasa aku bisa meraih pole karena melakukan kesalahan lebih sedikit,” katanya.

Rekan satu timnya, Franco Morbidelli, yang tercepat di FP4 mengalami crash di tikungan ke-5 akibat sedikit kesalahan.

Pada balapan hari ini, jika temperatur tetap panas, situasinya menjadi sangat rawan. Rider-rider harus cermat memilih racing line agar kesalahan tidak terjadi.

Apalagi, di Sirkuit Mandalika, bagian lintasan yang tidak dilewati racing line berdebu. Keluar sedikit saja dari racing line pada saat yang tidak tepat, dampaknya akan fatal.

Yamaha masih memiliki potensi terbesar untuk merebut kemenangan. Sejatinya Honda berpotensi besar untuk tampil hebat. Sayangnya, kedua rider-nya harus start dari posisi belakang.

Mengingat kondisi trek yang rawan, upaya overtaking juga sulit. Karena itu pula, hasil kualifikasi kemarin menjadi sangat krusial.

Semua tantangan itu akan terbayar lunas jika bisa dilewati dengan sukses. Sebab, juara di balapan sore nanti dicatat sejarah sebagai jawara perdana di Sirkuit Mandalika. Juara GP Indonesia setelah 25 tahun absen dari kalender balap MotoGP.

Balapan hari ini bakal disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Berdasar informasi yang dihimpun, Jokowi akan datang ke Sirkuit Mandalika pada siang hari.

Kemarin, di area Sirkuit Mandalika dilakukan simulasi kedatangan Jokowi. Baik di area akses masuk ke sirkuit maupun ke area royal box. Ratusan pasukan pengamanan dari Polri/TNI tersebar di seluruh area tersebut.

Hanya, Wakil Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Cahyadi Wanda belum bisa memastikan detail kedatangan, agenda, dan tempat Presiden Jokowi selama berada di Sirkuit Mandalika.

”Selain itu, tempat Presiden Jokowi menyaksikan balapan belum bisa dipastikan. Bisa berada di royal box ataupun di tempat lainnya. Nanti dipastikan Paspampres,” ungkap Cahyadi. (*)

Reporter: JPG

Update