Senin, 25 November 2024

Pembalap MotoGP Dilarang Temui Penggemar

Berita Terkait

MAVERICK VINALES – JOAN MIR – MARC MARQUEZ. (AFP)

batampos – Sehari setelah tiba di Lombok, para pembalap MotoGP tak mau menyia-nyiakan waktu luang. Meski harus tetap stay di hotel kawasan Mandalika karena aturan travel bubble, mereka menyempatkan diri jalan-jalan di sekitar tempat menginap.

Marc Marquez misalnya. Juara MotoGP enam kali itu menikmati pemandangan matahari terbenam di kawasan wisata Bukit Seger dekat Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dan, kemudian membagikannya di Instagram story.

Marquez bersama sejumlah pembalap lain bahkan sampai naik bukit untuk melihat pemandangan Sirkuit Mandalika, tempat mereka akan menjalani tes pramusim akhir pekan ini, dan Pantai Seger dengan sudut pandang 360 derajat.

Lokasi yang dikunjungi para pembalap tersebut juga menjadi spot favorit para wisatawan semenjak pelaksanaan World Superbike di sirkuit yang sama November tahun lalu.

Sama seperti Marquez, pembalap lain, Maverick Vinales, juga terlihat berada di sekitar pantai di Mandalika. Namun, dia tak bersantai, tetapi melatih kebugaran fisik dengan berolahraga. Sementara itu, juara MotoGP musim 2020 Joan Mir lebih memilih diam di hotel dan bersantai di area kolam renang.

Kepala Dinas Pariwisata NTB H Yusron Hadi mengatakan, untuk sementara para pembalap memang diberi kesempatan istirahat setiba di Lombok. Mereka menghabiskan waktu di hotel atau tempat yang dekat dengan hotel. “Ya, bisa di restoran atau tempat nongkrong di hotel,” katanya kepada Lombok Post.

Novotel dan Hotel Pulman merupakan dua hotel yang berada paling dekat dengan Sirkuit Mandalika. Dua hotel itu juga bertetangga dengan Pantai Seger yang dikunjungi Marquez cs.

Personal Assistant to General Manager Novotel Lombok Tengah Baiq Atikah mengatakan, memang ada beberapa pembalap yang menginap di hotel tersebut. “Ada beberapa, cuma kami tidak boleh men-share namanya karena privasi,” ucapnya.

Sebelum masuk hotel malam sebelumnya, para pembalap dan kru harus tes swab PCR terlebih dahulu. Baru kemudian langsung masuk kamar. Atikah menyebut kegiatan mereka di malam pertama sangat dibatasi. “Bahkan minum di bar saja nggak boleh. Karena ada satgas yang ngawasi,” ucapnya.

Namun, di hari kedua mereka di hotel, para pembalap bisa lebih santai jalan-jalan di dekat hotel. “Pengamanan travel bubble ini dibatasi sangat ketat, tidak boleh ada orang luar hotel masuk. Staf kami juga hari Minggu (6/2) harus swab PCR dan setiap hari mesti swab antigen,” tuturnya.

Para pembalap juga harus taat mengikuti aturan travel bubble alias gelembung. Mereka tidak diperbolehkan menemui penggemar atau berbaur dengan pihak luar. Itu dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.

Direktur RSUP NTB dr H L. Herman Mahaputra mengungkapkan, satgas pelaksanaan MotoGP Mandalika memang sangat ketat menerapkan aturan travel bubble. Sebab, jika berhasil, ini akan menjadi percontohan pelaksanaan ajang internasional lainnya.

“Gelembung ini tidak boleh pecah. Jika ada di antara mereka yang positif, yang bersangkutan akan dikeluarkan dari bubble untuk diisolasi di hotel di wilayah Mataram. Kalau Mandalika harus benar-benar steril,” ucapnya.

Jika pasien yang dinyatakan positif memiliki gejala, dia akan ditangani di RSUD Provinsi NTB sebagai leading sector penanganan para pembalap dan kru. Sementara itu, jika tidak berkendala, mereka akan disiapkan tempat isolasi terpusat di hotel wilayah Mataram. (*)

Reporter: JPGroup

Update