batampos – Ketika bergabung dengan Timor Leste sebagai pelatih pengembangan sepak bola pada 2020 lalu, Gopalkrishnan A.S. Ramasamy sudah tahu banyak hal yang harus diperbaiki.
Dia menyadari, jangankan mengubah sistem kepelatihan hingga sepak bola, soal fasilitas pun, negara eks salah satu provinsi Indonesia itu masih jauh tertinggal.
Karena itu, ketika Timor Leste sempat melakukan pemusatan latihan di Bali, dia sangat iri dengan fasilitas yang ada.
Apalagi, Gopal juga sudah melihat bagaimana training ground milik Bali United di pinggir pantai. ’’Saya kagum dengan training ground itu. Di Timor Leste saya harap punya itu, tapi sangat sulit. Fasilitas kami jauh tertinggal,’’ jelasnya.
Apalagi ketika datang ke Surabaya Senin (12/9) lalu. Gopal melihat lapangan ABC di kompleks Gelora Bung Tomo begitu luar biasa. ’’Saya berharap suatu saat Timor Leste punya fasilitas seperti ini,’’ tuturnya.
Menurut Gopal, fasilitas sangat penting. Apalagi, luas Timor Leste tidak sebesar negaranya, Malaysia. Juga tidak sebesar Indonesia. Artinya, mencari bibit pemain sangat sulit di Timor Leste. ’’Lalu, apa yang kamu harapkan dengan jumlah penduduk yang juga sedikit itu?’’ ujarnya.
Meski begitu, Gopal sangat siap bekerja dalam kekurangan. Dia juga ingin melahirkan pelatih-pelatih lokal yang bakal jadi tumpuan skuad Timor Leste.
’’Saya tertantang ikut menjadi bagian pengembangan sistem sepak bola di Timor Leste. Pengalaman saya sebagai coach education di FAM (PSSI-nya Malaysia) semoga bisa berguna,’’ harapnya. (*)
Reporter: JPGroup