batampos – Anuoluwapo Juwon Opeyori dari Nigeria memang masih jauh dari kategori pemain bulu tangkis top. Namun, perjuangannya hingga akhir laga di babak pertama Kejuaraan Dunia 2021 layak mendapat apresiasi tersendiri, khususnya ketika ia kalah dengan skor 1-21 di gim kedua.
Berlaga melawan Koki Watanabe dari Jepang, Opeyori mengakui tidak bisa menyamai tempo permainan lawan yang sudah lebih biasa berlaga melawan pemain-pemain level atas. Ia kedodoran setengah mati.
Kalah 11-21 di gim pertama, Opeyori langsung ‘turun mesin’ di gim kedua. Pergerakannya melambat, dan kemampuan mengantisipasi bola dari lawan sangat jauh menurun.
Opeyori sudah tersenyum pasrah ketika papan skor menunjukkan angka 0-20 untuk keunggulan Koki. Kakinya yang sudah lemas pun membuatnya terduduk di lapangan. Ia juga sempat meminta bantuan medis. Orang-orang menyangka, ia akan retired di laga tersebut. Namun, semua itu ternyata bagian dari strategi.
“Aku harus melakukan sesuatu untuk meraih poin. Aku harus memulihkan kondisi kakiku walau hanya sebentar. Itulah kenapa aku memanggil dokter,” ujar Opeyori, dilansir dari laman BWF.
Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Opeyori pun melancarkan serangan terakhirnya ke arah Koki. Pukulan tersebut rupanya gagal dikembalikan dengan baik oleh Koki.
Opeyori pun mengangkat tangannya ke udara dengan wajah penuh kemenangan usai menyaksikan bola pengembalian dari Koki melambung jauh dan jatuh melewati garis.
Skor pun berubah menjadi 1-20. Opeyori sukses lolos dari kekalahan tanpa poin. Meski akhirnya kalah 1-21, Opeyori mengakui bahwa poin semata wayang yang ia raih saat itu sangat berarti untuknya.
“Buatku, poin 20-0 dan 20-20 itu sama saja. Semua punya kesempatan memenangi pertandingan lewat satu poin yang sangat berharga. Mendapatkan poin itu, rasanya seperti menang laga!” ujar Opeyori senang. (*)
Reporter: JPGroup