Rabu, 5 Februari 2025

Novak Djokovic Tiba di Dubai Disambut Suara Adzan Subuh

Berita Terkait

Novak Djokovic tampak berjalan di ruang tunggu Bandara Tullamarine, Melbourne, Australia, untuk dideportasi. (TWITTER)

batampos – Novak Djokovic tiba di Dubai pagi ini setelah dideportasi dari Australia akibat kalah dalam pengadilan banding terkait pencabutan visanya oleh Kementerian Imigrasi setempat.

Pesawat Emirates yang ditumpangi petenis ranking satu dunia mendarat di Bandara Dubai setelah penerbangan 13,5 jam dari Melbourne.

Dilansir Daily Mail, Bandara Internasional Dubai masih sangat sepi Senin pagi tadi, saat penerbangan dari Australia dan Asia mulai berdatangan.

Penumpang-penumpang mengenakan masker yang memang diwajibkan sebagai bagian dari protokol kesehatan. Mereka kemudian mengambil bagasi dan keluar dari terminal kedatangan.

Saat itulah terdengar kumandang suara adzan Subuh di sekitar bandara. Belum diketahui Djokovic akan terbang kemana setelah transit di Dubai.

Karena turnamen tenis Dubai Duty Free yang dimenanginya pada 2020 lalu masih akan dimulai pada 14 Februari.

Dubai, kota komersial di Uni Emirat Arab sendiri, tidak mewajibkan pelancong dari luar negeri untuk divaksin. Meski mereka harus tetap menunjukkan hasil tes PCR negatif.

Harapan Novak Djokovic untuk bisa tampil di grand slam Australia Terbuka akhirnya pupus.

Kemarin (16/1) atau sehari sebelum ajang tersebut dimulai hari ini (17/1) petenis ranking pertama dunia itu harus meninggalkan Australia karena telah resmi dideportasi.

Hal itu terjadi setelah kemarin Pengadilan Federal Australia resmi menolak banding yang diajukan Djokovic atas pembatalan visa yang diterima pada Sabtu (15/1).

Petenis Serbia itu pun kemarin sore langsung terbang menuju Dubai. Sebelum pergi, pemilik 20 gelar grand slam itu mengaku sangat kecewa. Namun, dia tetap menerima dan menghormati keputusan pengadilan.

Petenis 34 tahun tersebut juga menyatakan, dirinya dalam sepuluh hari terakhir memang sudah tidak nyaman.

Sebab, pemberitaan jelang Australia Terbuka itu terlalu fokus kepada masalahnya dan bukan kepada persiapan kejuaraan.

’’Aku akan mengambil waktu istirahat dan memulihkan diri sebelum berkomentar lebih lanjut. Yang jelas, mulai sekarang aku berharap kita semua bisa fokus kepada pertandingan dan turnamen yang aku cintai ini,’’ ucap Djokovic dilansir Associated Press.

Keputusan tersebut sekaligus mengakhiri sepuluh hari Djokovic sejak menginjakkan kaki di Melbourne pada Kamis (6/1) pekan lalu.

Dia datang ke Australia dengan mengantongi izin pengecualian medis dari panitia turnamen. Namun, petugas perbatasan imigrasi Australia membatalkan visanya di Bandara Melbourne karena dianggap tidak memenuhi syarat untuk masuk wilayah Australia.

Pembatalan visa tersebut dilakukan Pengadilan Federal Australia pada Senin (10/1) karena dianggap tidak memenuhi syarat administrasi. Namun, masalah belum berakhir.

Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke pada Jumat (14/1) kembali membatalkan visa Djokovic untuk kali kedua dengan menggunakan haknya sebagai menteri imigrasi.

Alasan Hawke mengambil langkah tersebut adalah melindungi kepentingan publik Australia akan persebaran Covid-19. Kehadiran Djokovic di Australia juga dianggap bisa meningkatkan sentimen antivaksin.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic ikut berkomentar terkait dengan keputusan itu. Dia menyebutkan bahwa Australia sama sekali tidak memperlakukan Djokovic dengan baik.

Vucic mengaku telah menelepon Djokovic secara langsung untuk memberikan dukungan.

’’Dia datang ke Australia dengan mengantongi tiket pengecualian yang Anda terbitkan. Tapi, setelah itu Anda menganiayanya selama sepuluh hari di sana.”

”Kenapa Anda melakukan itu. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami siapa pun,’’ ucap Vucic dilansir BBC. (*)

Reporter: JPGroup

Update