Sabtu, 23 November 2024

Menebak Hubungan Messi dan Mbappe di PSG Setelah Final Piala Dunia yang Panas

Berita Terkait

Lionel Messi dan Kylian Mbappe beradu tajam saat Argentina dan Prancis bertemu di final Piala Dunia 2022, Minggu (18/12) malam WIB (Fifa.com)

batampos – Piala Dunia 2022 sudah berakhir. Semua perseteruan antara tim-tim yang menjadi peserta turnamen sepak bola terbesar sejagat itu pun sirna karena beberapa dari mereka akan kembali bermain bersama di klub yang dibela.

Namun, epilog turnamen itu mungkin telah membuka perseteruan baru antar-pemain bintang Piala Dunia.

Persaingan yang dimaksud pastinya bukan antara Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo yang selama dua puluh tahun terakhir selalu menjadi sumber perdebatan mengenai siapa yang terhebat di dunia. Juaranya Argentina usai mengalahkan Prancis di partai puncak sudah bisa menjawab dengan lugas bahwa Messi, yang menyumbang tiga gol di laga puncak, layak diberi predikat GOAT (Greatest of All Time alias pemain terhebat sepanjang masa, Red).

Baca Juga: Juara Piala Dunia 2022, Argentina Dapat Hadiah dan Bonus yang Fantastis

Perseteruan yang dimaksud adalah antara Messi dengan superstar muda Prancis, Kylian Mbappe yang justru sama-sama pemain Paris Saint Germain di Liga Prancis.

Sebelum Piala Dunia 2022, persaingan antara kedua megabintang ini sudah menjadi konsumsi awam di Prancis, tapi sempat mendingin sampai Messi dan Mbappe bisa akur kembali di PSG. Kini, hubungan itu sepertinya retak kembali setelah final dramatis dalam Piala Dunia 2022 yang menjadi pertarungan pribadi antara kedua bintang yang sama-sama menunjukkan peran sentral untuk tim mereka.

Seandainya dalam adu penalti itu Prancis yang menang, mungkin Mbappe yang akan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dari FIFA. Dengan hattrick yang menumbangkan rekor Geoff Hurst sebagai satu-satunya pesepakbola yang mencetak hattrick dalam sebuah final Piala Dunia pada 1966, Mbappe sebenarnya bisa disebut man of the match final Piala Dunia 2022.

Tetapi sepak bola juga acap berkaitan dengan Dewi Fortuna. Sayangnya, kali ini sang dewi tidak memihak Les Bleus.

Baca Juga: Posisi Hugo Lloris Terancam Usai Kegagalan di Piala Dunia 2022

Dua kali Mbappe membuat Prancis menyamakan kedudukan. Tiga tendangan penaltinya pun seluruhnya mulus masuk gawang Argentina tanpa bisa dihalau kiper Emiliano Martinez.

Ironisnya, Emiliano Martinez juga bisa menjadi orang yang membuat perseteruan Messi dengan Mbappe memanas kembali. Martinez yang membuat gerakan mesum saat menerima Golden Glove, mengulangi ejekannya kepada Mbappe dalam kesempatan lain.

Terakhir, penjaga gawang Aston Villa itu menggendong boneka berwajah Mbappe saat parade sukses Argentina menjuarai Piala Dunia di Buenos Aires, sehari lalu. Ia seolah ingin mengatakan bahwa Mbappe adalah seorang bocah yang belum pantas disandingkan dengan Messi.

Tak berteman

Mbappe juga menjadi sasaran ejekan pemain-pemain Argentina lainnya setelah final di Qatar selesai. Mereka membuat acara ‘mengheningkan cipta’ untuk Mbappe di ruang ganti pemain Albiceleste.

Perlu diketahui bahwa pemain-pemain Argentina sangat menghormati Messi. Pesepak bola lain atau siapapun yang mereka anggap tidak menaruh respek pada Messi artinya sama saja dengan menabuh genderang perang dengan satu timnas Argentina.

Mbappe mungkin dianggap mereka sebagai salah satu orang seperti itu, terutama karena selebrasi golnya yang provokatif dalam final Piala Dunia 2022 itu.

Baca Juga: Shin Tae-yong Punya Kesempatan Intip Kekuatan Calon Lawan Timnas

Ulah para pemain Argentina ini sangat mungkin membuat Mbappe semakin terluka dan kian sakit hati. Ini bisa merembet ke mana-mana, termasuk merusak kekompakan dalam tim PSG.

Padahal sebagaimana Messi, masa depan Mbappe di PSG belum benar-benar putus sekalipun sudah menandatangani kontrak perpanjangan Mei lalu.

Tetapi, kedua pemain raksasa itu memang sudah menegaskan ingin membawa PSG menjuarai Liga Champions. Baru setelah proyek Liga Champions itu selesai, mereka memutuskan bagaimana masa depannya bersama klub juara Liga Prancis tersebut.

Perseteruan akibat Piala Dunia 2022 ini sendiri bisa membuat pusing pelatih PSG Christophe Galtier, terutama bagaimana menyatukan kembali Messi dan Mbappe, juga Neymar yang terpental dari Piala Dunia 2022 sejak perempat final karena Brasil dipaska menyerah kepada Kroasia pada babak itu.

Keberhasilan Messi dalam menjuarai Piala Dunia tentu melukai Mbappe yang dianggap sejumlah kalangan sebagai pesepakbola terbaik dunia saat ini.

Tapi, perlu ditekankan bahwa hal ini mungkin cuma kekhawatiran sementara beberapa kalangan karena melihat sengitnya final Piala Dunia 2022. Sekalipun keduanya diam-diam bersaing di PSG, Mbappe dan Messi tidak pernah benar-benar bermusuhan, walaupun keduanya juga tidak berkawan.

Baca Juga: Fernando Santos Akhirnya Mundur Sebagai Pelatih Timnas Portugal

Mbappe lebih bersahabat dengan bek sayap Achraf Hakimi yang juga pemain timnas Maroko, sedangkan Messi lebih berteman dengan Neymar yang sudah terjalin lama sejak sama-sama masih menjadi pemain Barcelona. Neymar juga menjadi salah satu faktor bergabungnya Messi dengan PSG.

Mungkin karena berbeda usia, mengingat umur Mbappe dengan Messi terpaut jauh 12 tahun, kedua pemain tidak bisa bersahabat. Namun secara umum kedua pemain saling menaruh hormat dan kagum.

Jadi rumit kembali

Di balik itu semua ada fakta yang bisa membuat persaingan di antara kedua pemain mencuat kembali, yakni membesarnya pengaruh Mbappe kepada PSG seperti pengaruh besar dia kepada timnas Prancis.

“Jika orang menyadari betapa berharganya Kylian saat ini, maka mereka akan sadar betul bahwa betapa pentingnya dia bagi klub ini,” kata salah satu sumber senior PSG kepada Telegraph Sport.

Menurut sumber, harga Kylian saat ini adalah 300 sampai 350 juta euro, atau Rp 4,9 triliun sampai Rp5,7 triliun. Angka yang jelas sangat fantastis.

Dengan harga selangit itu PSG yakin Mbappe akan terus bersama mereka karena tak akan ada yang berani mengeluarkan uang sebanyak itu.

Keyakinan itu ditambah oleh berakhirnya krisis antara Mbappe dan PSG yang dipicu keinginan Mbappe hengkang dari klubnya ini karena merasa hubungan mereka sudah tak bisa diperbaiki.

Tetapi Mbappe kabarnya menyesal telah menandatangani kontrak baru karena PSG tidak menepati janji mendatangkan seorang pemain berperan sebagai nomor 9 yang membuat Mbappe tidak harus bermain sebagai penyerang tengah.

Situasi yang sama terjadi pada Messi. PSG yakin masih akan diperkuat bintang Argentina ini, apalagi sebelum Piala Dunia Messi sudah menegaskan hanya fokus kepada Piala Dunia dan bersedia bertahan satu musim lagi di PSG jika kondisinya memungkinkan.

Tetapi itu juga tergantung kepada bagaimana nasib PSG di Liga Champions.

Persoalan menjadi rumit kembali setelah final Piala Dunia dan provokasi-provokasi yang dibuat pemain seperti Emiliano Martinez.

Apakah Galtier dan PSG bisa menyatukan lagi Messi dan Mbappe?

Jika mampu, maka trofi Liga Champions mungkin bisa mereka raih, apalagi Messi dan Mbappe sama-sama bernafsu mendapatkan trofi ini. Namun jika Galtier tak bisa membuat kedua pemain ini akur kembali, maka PSG bisa celaka. Mereka bisa kehilangan salah satu atau bahkan kedua pemain itu di ujung musim ini.

Tetapi, yang paling gawat dari buntut drama Piala Dunia ini adalah rusaknya kekompakan PSG. Jika hal ini terjadi, maka belanja gila-gilaan yang dilakukan PSG akan jadi percuma jika trofi Liga Champions yang mereka impikan untuk kesekian kalinya raib dari hadapan mata. (*)

 

 

 

 

Reporter: Antara

Update