Maulana Rifky, Harapan Indonesia di Asean Para Games dan Paralympic

0
69
Tiga jagoan para swimming Indonesia, Maulana Rifky Yavianda (kiri), Syuci Indriani (tengah), dan Jendi Pangabean. (Indo Swim Gear/Instagram)
Tiga jagoan para swimming Indonesia, Maulana Rifky Yavianda (kiri), Syuci Indriani (tengah), dan Jendi Pangabean. (Indo Swim Gear/Instagram)

batampos – Berlin, April 2022. Di kolam renang yang diklaim sebagai salah satu yang tercepat di dunia, Schwimm- und Sprunghalle im Europasportpark, tim para swimming Indonesia berjaya.

Berlaga di salah satu seri kejuaraan dunia, tim Indonesia yang diperkuat empat perenang yakni Jendi Pangabean, Maulana Rifky Yavianda, Fajar Hafiandani, dan Mutiara Cantik Harsanto tampil luar biasa.

Jendi dkk meraup 8 emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Jendi meraih 1 emas dan 1 perak. Rifky mendulang 5 emas dan 1 perak. Fajar merengkuh 2 emas dan 2 perak. Sedangkan Mutiara mengait 1 perunggu.

Tidak hanya sampai di sana, Jendi dan Rifky juga mencatat rekor lain. Jendi memecahkan dua rekor Asia. Yakni pada nomor 200 meter gaya punggung dan 50 meter gaya kupu-kupu pada kelas S9 (memiliki kelemahan pada satu kaki).

Sedangkan Rifky memecahkan rekor Asia pada nomor 50 meter gaya punggung kelas S12 (kekurangan pada aspek visual).

Keberhasilan kontingen Indonesia di ibu kota Jerman tersebut membawa angin segar. Harapan, ambisi, angan-angan yang selama ini agaknya jauh dari jangkuan, tiba-tiba saja terasa dekat.

Untuk kali pertama dalam sejarah, Indonesia punya kapasitas untuk meraih medali para swimming pada pesta terbesar atlet disabilitas dunia, Paralympic Games.

Pada Paralympic Tokyo 2020, Indonesia diwakili oleh dua perenang yakni Jendi dan Syuci Indriani. Namun keduanya gagal untuk menembus final. Jendi hanya menempati posisi kesembilan pada nomor 100 meter gaya punggung S9.

Sementara itu, Syuci yang turun pada tiga nomor S14 (disabilitas intelektual) juga sudah terhenti pada level heat.

Pada Paralympic Rio 2016, tiga perenang Indonesia juga gagal ke final. Singkat kata, sejak mulai barpartisipasi pada Paralympic Toronto 1976, Indonesia tidak pernah meloloskan satu perenang pun ke final.

Tetapi, harapan baru tersebut muncul dalam diri Maulana Rifky. Tidak perlu jauh-jauh, Rifky diprediksi bisa memberikan kejutan hebat pada Paralympic Paris 2024.

“Saya kira, dia tidak hanya akan berpartisipasi. Namun, Maulana Rifky juga memiliki kemampuan bersaing di tiga besar,” ucap Sekretaris Jenderal National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia Rima Ferdianto kepada JawaPos.com.

“Pada 2024, Maulana Rifky kami harapkan bisa mencapai peak. Dan tentu saja kami berharap ada medali pertama dari kolam renang,” tambah Rima.

Rifky adalah perenang yang berasal dari Magetan dan menempa diri dengan keras di klub Petrokimia Gresik. Rifky lahir dengan keterbatasan pada matanya. Sejak kecil, dia terserang glaukoma.

Pada 2021, Rifky yang saat ini baru berusia 20 tahun tersebut, juga sempat melakukan pemecahan rekor Asia. Tepatnya pada ajang Deutsche Meisterchaften Im Para Schwimmen di Berlin. Rifky menajamkan rekor pada nomor 50 meter gaya bebas kelas S12.

Sayang, usaha Rifky untuk lolos ke Paralympic Tokyo 2020 gagal terwujud. Sebab, poinnya tidak mencukupi. NPC Indonesia yakin Rifky akan bangkit dan meraih puncak performanya di Paris.

Pada ASEAN Para Games 2022, Rifky akan menjadi salah seorang andalan Indonesia untuk meraup emas demi emas. Pada ajang yang juga didukung Telkomsel sebagai official mobile partner tersebut, tim para swimming Indonesia membidik target sebagai juara umum.

Sebelumnya, kepada Jawa Pos, pelatih para swimming Indonesia Bhima Kautsar mengatakan bahwa timnya membidik 27 emas. Target ini menurun dibandingkan pencapaian Indonesia pada Kuala Lumpur 2017. Saat itu, Indonesia menjadi juara umum dan meraup 39 emas.

Bhima mengatakan bahwa ada dua alasan mengapa timnya “hanya” mematok 27 emas. Pertama adalah masa pemanggilan atlet yang tidak semaksimal pada 2017. Kedua, ada beberapa andalan Indonesia yang pensiun. Sehingga, mereka tidak bisa berlaga di APG 2022.

Saat ini, tim para swimming Indonesia diperkuat 47 atlet. Sebanyak 60 persen adalah perenang lama yang pernah membawa Indonesia menjadi juara umum di Kuala Lumpur 2017.

Rifky adalah salah seorang debutan yang sangat dinantikan kiprahnya di APG 2022. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini