Kamis, 19 Desember 2024

Masa Depan Sergio Perez di Red Bull Belum Jelas

Berita Terkait

Sergio Perez saat menjuarai feature race Formula 1 GP Azerbaijan. (crash)

batampos – Petinggi Red Bull dilaporkan mengadakan pertemuan untuk membahas masa depan Sergio Perez tepat sehari seusai Grand Prix Abu Dhabi. Akan tetapi, lebih dari satu pekan berlalu, belum ada kabar soal hasil pertemuan tersebut.

Meski begitu, penasihat tim Red Bull Helmut Marko memastikan timnya segera memberi kepastian tidak lama lagi. “Kami akan mengumumkan pasangan pembalap untuk tahun depan dalam beberapa hari ke depan,” tulis Marko dalam kolomnya untuk Speedweek, dilansir Kamis (18/12).

Sebelumnya, dalam sebuah laporan awal Desember lalu ESPN menyebut Red Bull telah sepakat untuk mendepak Perez. Namun, karena sang pembalap masih terikat kontrak sampai 2026, maka Perez ditawari posisi baru sebagai duta besar tim.

Tapi belakangan, sejumlah laporan mengatakan proses hengkangnya Perez terganjal masalah kompensasi. “Kami mendengar rumor ada sekitar 16 juta yang dipertaruhkan. Setidaknya, dia (Perez, Red) menginginkan uangnya, jadi dia tidak akan pergi begitu saja,” kata pundit Sky Sports F1 yang juga juara dunia 2016 Nico Rosberg pekan lalu.

Namun, rumor itu disanggah oleh Marko. “Ada banyak spekulasi soal penyebutan biaya transfer yang sama sekali tidak masuk akal,” kata Marko juga dalam tulisannya di Speedweek.

Yang jelas, performa Perez musim 2024 memang agak mengecewakan. Saat Verstappen berhasil meraih gelar juara dunia, pembalap Meksiko itu ‘hanya’ mampu berada di posisi 8. Dia pun disebut-sebut sebagai penyebab kegagalan Red Bull meraih gelar konstruktor musim 2024.

Nah, andai Perez hengkang, ada dua pembalap yang kini punya kans besar untuk mendampingi Verstappen. Yakni Liam Lawson dan Yuki Tsunoda. Kebetulan, kedua pembalap itu sama-sama berstatus sebagai binaan Red Bull. Musim 2024 lalu keduanya satu tim di RB.

Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Auto Motor und Sport, Marko mengungkapkan pandangannya soal kedua pembalap tersebut.

“Lawson mengingatkan saya pada Bruce McLaren atau Denny Hulme, cukup membumi dan kuat secara mental,” kata Marko, merujuk pada dua pembalap F1 50 tahun lalu yang juga senegara dengan Lawson, Selandia Baru.

“Sedangkan Yuki sangat cepat, tetapi tidak konsisten. Itu terlihat di (Grand Prix, Red) Meksiko, misalnya. Dan dia agak tidak disiplin untuk seorang pembalap Jepang, meskipun saat ini telah membaik,” tutur Marko. (*)

SourceJPGroup

Update