batampos – Sampai babak semifinal saja, rekor clean sheet Maroko sudah bisa membuat mereka selevel dengan juara dunia.
Maroko dalam lima laga di Piala Dunia 2022 sejauh ini mencatatkan empat clean sheet. Jumlah yang sama ketika Brasil juara di 2002, Jerman di 2014, dan Prancis di 2018.
Bahkan, gawang tim asuhan Walid Regragui itu baru kemasukan satu gol! Yakni, ketika mengalahkan Kanada 2-1 pada matchday pemungkas fase grup (1/12).
Bahkan, seharusnya bisa dibilang masih nirbobol. Sebab, gol Kanada kala itu merupakan hasil gol bunuh diri bek Maroko Nayef Aguerd.
Baca Juga: Argentina Lolos ke Final Piala Dunia 2022, Messi dan Alvarez Ukir Sejarah Istimewa
Pertahanan solid ala Maroko tersebut membuat para pandit lantas teringat ungkapan masyhur pelatih legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson. Menyerang memenangkanmu laga, bertahan memenangkanmu gelar.
Jika dibandingkan dengan semifinalis lainnya, rekor nirbobol Maroko paling memenuhi syarat untuk juara dunia.
Argentina dan Kroasia yang akan berhadapan dini hari nanti (14/12) masing-masing nirbobol dua kali. Lantas, Prancis yang jadi lawan Maroko (15/12)? Tak ada laga di mana gawang Hugo Lloris tak dijebol lawan.
’’Aku berterima kasih kepada semua pemain yang tampil luar biasa. Sangat, sangat sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan momen ini (menjadi tim Afrika pertama yang lolos semifinal Piala Dunia, Red).”
”Kami akan mempersiapkan segalanya dan bersiap menyambut yang akan terjadi selanjutnya (di semifinal, Red)’’ papar kiper Maroko Yassine Bounou kepada News24.
Baca Juga: Penjelajahan Singa Atlas nan Bersejarah di Piala Dunia 2022
Nirbobol empat kali hingga jelang semifinal memang capaian istimewa dan bukan sekadar kebetulan. Mereka memiliki kuartet bek andalan yang menopang Bounou. Yakni, Achraf Hakimi-Roman Saiss-Nayef Aguerd-Noussair Mazraoui.
Tetapi, lima pemain tersebut tidak selalu tampil bareng dalam lima laga Maroko di Qatar. Yakni, di tiga laga. Seri 0-0 kontra Kroasia (23/11), menang 2-1 melawan Kanada (1/12), dan menang adu penalti 3-0 kontra Spanyol (7/12).
Ya, ada dua laga lain ketika Maroko tidak tampil dengan lini belakang terbaik dan nirbobol. Yakni, ketika mengalahkan Belgia 2-0 saat Bounou absen (28/11) dan mengalahkan Portugal 1-0 ketika Aguerd dan Mazraoui absen (10/12).
Bahkan, pada laga tersebut, Saiss sempat cedera dan digantikan oleh Achraf Dari pada menit ke-57.
Jika menilik para kampiun Piala Dunia sejak era milenial, nirbobol minimal empat kali jadi salah satu syarat mengangkat trofi. Spanyol dan Italia bahkan berhasil mencatatkan lima kali nirbobol ketika juara pada 2010 dan 2006.
Baca Juga: Argentina, Maroko, Kroasia, Prancis sudah Pasti Dapat Rp 391,1 M di Piala Dunia Qatar
Statistik personel lini belakang Maroko memang impresif. Seperti dilansir WhoScored, Hakimi jadi yang terbanyak melakukan 19 tekel sukses.
Disusul Mazraoui dengan 13 tekel sukses dalam sepuluh besar. Bahkan, terselip gelandang Sofyan Amrabat yang juga melakukan 13 tekel sukses.
Faktor teknis memang punya peran krusial. Tetapi, dukungan dari banyak pihak juga penting untuk mengatrol semangat.
Sebagai kuda hitam, banyak yang mendukung Maroko bisa menembus final atau bablas juara. Yang paling utama berasal dari sesama negara Arab dan tentu saja dari sesama negara di Afrika.
’’Sejarah telah tercipta. Bravo, Maroko,’’ cuit Presiden FECAFOOT (Federasi Sepak Bola Kamerun) Samuel Eto’o.
Mantan striker FC Barcelona itu sempat membuat prediksi bahwa Kamerun bakal mengalahkan Maroko pada all-African finals di Piala Dunia Qatar. (*)
Reporter: JPGroup