
batampos – Manchester United dilaporkan semakin optimistis bisa mencapai kesepakatan pembelian lahan di sekitar Old Trafford. Langkah ini akan membuka jalan bagi pembangunan stadion baru berkapasitas 100 ribu kursi yang dijuluki “Wembley of the North”.
Rencana pembangunan stadion megah tersebut sebelumnya sempat terhambat karena sengketa dengan perusahaan logistik Freightliner, pemilik sebagian lahan penting di belakang Stretford End—area yang masuk dalam desain kompleks stadion baru.
Menurut laporan Daily Mail Sport, United telah menawar sekitar £50 juta (sekitar Rp1 triliun), tetapi Freightliner disebut meminta harga hingga £400 juta (sekitar Rp8 triliun), yang dinilai terlalu tinggi oleh pihak klub.
Namun kini, negosiasi antara kedua belah pihak disebut berlangsung secara konstruktif. Pihak klub optimistis kesepakatan akan tercapai dalam beberapa bulan ke depan.
Jika pembelian lahan berhasil diselesaikan, Manchester United akan melanjutkan proyek stadion futuristik yang dirancang oleh arsitek kenamaan Lord Norman Foster. Stadion baru itu akan dilengkapi atap raksasa untuk melindungi penonton dari cuaca khas Manchester yang sering berubah-ubah.
Meski begitu, tantangan berikutnya adalah soal pendanaan. Proyek besar ini diperkirakan menelan biaya lebih dari £2 miliar (sekitar Rp45 triliun).
Lahan milik Freightliner juga masuk dalam rencana pengembangan kawasan sekitar, termasuk pembangunan 17 ribu unit hunian baru.
Wali Kota Greater Manchester, Andy Burnham, sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah daerah bisa menggunakan mekanisme compulsory purchase order (pengambilalihan lahan paksa) jika negosiasi gagal. Namun opsi ini memerlukan waktu lama, sehingga klub lebih memilih jalur kesepakatan bersama agar proyek tak tertunda.
Pihak klub juga tengah mempertimbangkan dukungan dana pemerintah untuk infrastruktur sekitar, sementara pembiayaan stadion akan ditanggung penuh oleh Manchester United.
Stadion baru berkapasitas 100 ribu kursi itu ditargetkan rampung pada musim 2030–2031. United juga menggelar diskusi dengan kelompok suporter untuk menampung masukan terkait fasilitas dan harga tiket.
Salah satu usulan yang tengah dikaji adalah sistem Personal Seat Licence (PSL), yang memungkinkan penggemar membayar hingga £4.000 (sekitar Rp90 juta) untuk mendapatkan hak prioritas membeli tiket musiman di stadion anyar tersebut. (*)
