Sabtu, 23 November 2024

Manchester City Pastikan Juara Liga Inggris Musim Ini, Perayaan Penggemar Dikritik

Berita Terkait

Duplikat Pep Guardiola turut hadir dalam perayaan fans Man City usai diklaim juara Liga Inggris musim ini. (Sportbible)

batampos – Manchester City memastikan gelar juara Liga Premier musim ini. Kepastian itu didapat setelah kekalahan Arsenal dari Nottingham Forest.

Penggemar Manchester City pun merayakan itu setelah kekalahan Arsenal dari Nottingham Forest dan memberi The Citizens gelar Liga Premier ketiga berturut-turut.

Penggemar Manchester City sempat berharap untuk menunggu memulai perayaan gelar juara Liga Premier musim ini, terutama saat menghadapi Chelsea Minggu (21/5) untuk mengamankan gelar juara.

Namun, setelah kehancuran Arsenal di tangan Brighton akhir pekan lalu, The Gunners sekali lagi kehilangan kecepatan saat menghadapi Forest pada Sabtu (20/5) malam.

Baca Juga: Arsenal Terpeleset di Kandang Nottingham Forest, Gagal Juara Liga

Gol Taiwo Awoniyi pada menit ke-19 cukup untuk memisahkan jarak kedua tim (Man City dan Arsenal) dan menjamin tim asuhan Steve Cooper tetap berada di papan atas musim depan.

Akan tetapi, bukan itu yang menjadi sorotan. Konsentrasi pencinta sepak bola Inggris tentu saja mengerucut kepada persiangan di posisi puncak klasemen. Skuad asuhan Pep Guardiola akhirnya meraih gelar kelima dalam enam tahun.

Selain para pemain Manchester City bergembira saat menyaksikan Arsenal dipermalukan Forest, sekelompok penggemar The Citizens berkumpul di luar Stadion Etihad untuk merayakan dan bernyanyi tentang kesuksesan tim mereka.

Namun, perayaan mereka dikritik karena Manchester City sering dituduh tidak memiliki banyak penggemar, terutama ketika ada banyak kursi kosong di dalam lapangan, bahkan di beberapa pertandingan terbesar mereka.

Para penggemar saingan dengan cepat memberikan kritikan bahwa tidak banyak orang atau fans The Citizens sejak Pesta Olahraga Persemakmuran 2002. “Lebih banyak media daripada penggemar,” tawa seorang penggemar. “Menurut City ada 200.000 yang hadir,” canda yang lain.

Baca Juga: Bayern Muenchen Terancam Disalip Dortmund

Yang ketiga mengklaim, “Saya melakukan karaoke di sebuah pub dengan lebih banyak orang di sekitarnya.”

Yang lain dengan agak sinis menambahkan, “Keinginan dan energi sejati dari massa di Manchester City. Sungguh sebuah tontonan.”

Seorang penggemar Manchester United berkata, “Kebohongan terbesar yang pernah diceritakan dalam beberapa tahun terakhir adalah bahwa City adalah klub sepak bola. Mereka seperti kota hantu Tiongkok yang muncul, dibangun selama bertahun-tahun tetapi tidak ada yang benar-benar tinggal di sana.”

“Lebih banyak pelanggaran finansial daripada jumlah penggemar di Etihad yang merayakan kemenangan Liga Premier,” jawab fans keenam, merujuk pada tuduhan terhadap Man City yang telah membuat banyak orang mati rasa atas kesuksesan mereka.

Walau begitu, akan ada lebih banyak perayaan di luar Etihad sebelum akhir musim, apalagi gelar treble winners masih menjadi kemungkinan nyata bagi Man City.

Mereka harus mengalahkan Manchester United di final Piala FA sebelum kemudian menghadapi Inter Milan di final Liga Champions, demi menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.

Lebih banyak penggemar yang tersisa di Manchester daripada terbang ke Istanbul untuk menonton pertandingan, dengan biaya untuk pergi ke Turki menjadi tidak masuk akal. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update