Minggu, 24 November 2024

Manchester City Juara Premier League dengan Cara Sangat Dramatis

Berita Terkait

Para pendukung Manchester City merayakan keberhasilan timnya menjadi juara Premier League 2021-2022. (Oli Scarff/AFP)

batampos – Manchester City menjadi juara Premier League 2021-2022 dengan cara yang sangat dramatis. Pada pertandingan terakhir di City of Manchester Stadium dini hari ini (23/5), City berada di ambang kekalahan dan terancam gagal menjadi juara.

City sempat tertinggal 0-2 melawan Aston Villa. Jika skor ini bertahan sampai akhir, City bisa gagal menjadi kampiun. Namun, secara luar biasa, City bangkit. Dalam rentang waktu hanya lima menit, City berhasil mencetak tiga gol untuk memenangkan pertandingan dengan skor 3-2.

Dengan tambahan tiga angka, City menjadi juara dengan koleksi 93 poin. City hanya unggul satu angka dari peringkat kedua Liverpool. Dalam waktu yang sama, Liverpool juga melakukan kebangkitan hebat.

Tertinggal 0-1 melawan Wolverhampton Wanderers, Liverpool berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-1 di Anfield.

Villa unggul 2-0 lebih dulu lewat Matty Cash pada menit ke-37 dan Philippe Coutinho pada menit ke-69. Tertinggal 0-2 membuat peluang City menjadi juara agaknya sudah mengabur dan hilang.

Dalam posisi terjepit, pemain pengganti Ilkay Gundogan memperkecil kedudukan 1-2 pada menit ke-76. Gundogan menanduk bola ke gawang, memanfaatkan umpan matang dari Raheem Sterling.

Dua menit setelah gol Gundogan, Rodri mencetak gol lewat tendangan jarak jauh untuk membuat kedudukan sama kuat 2-2. Gol tersebut menyengat semangat City.

Gundogan lantas memastikan kemenangan City pada menit ke-81. Dia menceploskan bola di muka gawang, meneruskan umpan matang Kevin De Bruyne.

Ini adalah gelar Premier League keempat City dalam lima musim terakhir. Secara total, City menjadi juara level teratas sepak bola Inggris sebanyak delapan kali.

Enam gelar terakhir lahir setelah Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan melalui Abu Dhabi United Group membeli City pada 2008.

“Tidak mudah menjadi juara di negara ini. Apalagi sampai empat kali dalam lima musim. Kemampuan dan tekad para pemain, memang sangat spesial,” ucap manajer City Pep Guardiola dalam wawancara dengan Sky Sports.

“Pertandingan terakhir begitu spesial, begitu emosional. Kami tidak bermain dalam situasi yang mudah, dalam situasi yang normal. Tetapi kami bisa bangkit dan akhirnya memenangkan pertandingan,” tambah Guardiola.

Guardiola juga mengatakan alasan mengapa dia memilih memasukkan Gundogan yang seorang gelandang. Alih-alih memainkan winger Jack Grealish saat timnya tertinggal.

“Ilkay adalah pemain lini kedua terbaik yang kami miliki. Dia bisa sangat berbahaya di muka gawang. Jadi itu idenya. Dan ternyata, dia mampu tampil hebat dan menjadi penentu kemenangan tim ini,” ucap Guardiola. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update