Sabtu, 27 Juli 2024

Liverpool FC Kalah, Bukan Happy Ending Buat Juergen Klopp

Berita Terkait

Penyerang sayap Leicester City Ademola Lookman (kedua kanan) diselamati rekan-rekannya seusai mencetak gol ke gawang Liverpool dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Selasa (28/12) waktu setempat. (Rebecca Naden/Reuters/Antara)

batampos – Liverpool FC memang tidak akan bisa menyalip Manchester City sebagai juara paro musim Premier League 2021–2022. Sebelum menghadapi tuan rumah Leicester City di King Power Stadium kemarin (29/12), LFC tertinggal enam poin (41-47) dari sang juara bertahan.

Sialnya, Liverpool FC tidak bisa memangkas gap tersebut. The Reds harus menyerah 0-1 kepada klub yang sepekan sebelumnya (22/12) disingkirkan di perempat final Piala Liga lewat adu penalti 5-4 tersebut.

Padahal, di Piala Liga, tactician Liverpool FC Juergen Klopp memainkan starting XI bukan komposisi terbaik.

Sementara di King Power Stadium, Klopp memainkan tim terbaik The Reds. Tak terkecuali tiga pemain yang akan berlaga di Piala Afrika 2021. Yaitu, wide attacker Mohamed Salah dan Sadio Mane serta gelandang Naby Keita.

Salah dan Mane jadi starter dan bermain penuh 90 menit, sedangkan Keita masuk pada menit ke-55 menggantikan Alex Oxlade-Chamberlain.

Gol tuan rumah yang dicetak Ademola Lookman justru hadir hanya empat menit setelah tiga pemain itu tampil bersamaan. Salah pun gagal mengeksekusi penalti yang semestinya bisa membuat LFC unggul.

Kekalahan kemarin plus nirgol tak pelak jadi laga penutup tahun yang buruk bagi The Reds.

Bukan hanya itu. Jordan Henderson dkk juga mengawali tahun ini dengan nirgol dan kekalahan 0-1. Tepatnya pada matchweek ke-17 Premier League musim lalu melawan Southampton FC (5/1).

Bagi Klopp, kekalahan kemarin sekaligus merusak rapor happy ending-nya selama menjalani laga penutup tahun bersama Liverpool FC. Untuk kali pertama dalam tujuh kesempatan, Klopp mengalami kekalahan.

”Ada cerita lucu tentang laga ini (kemarin, Red) karena ada orang yang terus-menerus berbicara tentang kita tidak boleh bermain pada 26 (26 Desember WIB, Red) dan 28 (29 Desember WIB, Red).”

”Tetapi, kami kemudian hanya bermain pada 28 dan kalah melawan tim yang bermain pada 26 dan 28,” papar Klopp kepada Leicester Mercury.

Orang yang dimaksud Klopp adalah dirinya sendiri. Pelatih berkebangsaan Jerman itu memang sebelumnya mengkritisi jadwal ketat timnya. Ternyata, LFC ”beruntung” ketika laga melawan Leeds United ditunda gara-gara skuad lawan diterpa badai Covid-19.

Tapi, dengan kondisi fisik lebih baik, pemain LiverpoolFC tidak mampu memanfaatkannya.

Bandingkan dengan Leicester City. Kalau dihitung dengan laga di Piala Liga melawan LFC, Kasper Schmeichel dkk malah tampil tiga kali dalam rentang waktu kurang dari sepekan. Sebelumnya, klub berjuluk The Foxes tersebut dipermak 3-6 oleh Manchester City pada Boxing Day (27/12). (*)

Reporter: JPGroup

Update