Minggu, 24 November 2024

Kroasia vs Maroko: Peluang Terakhir Singa Atlas Sebelum Pulang Bak Pahlawan

Berita Terkait

Maroko vs Kroasia di perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 2022 (Antara)

batampos – Kroasia dan Maroko masih berkesempatan pulang ke negerinya masing-masing dengan predikat tempat ketiga. Khusus untuk Maroko, hasil ini bakal menjadi pencapaian besar bagi Afrika dan dunia Arab jika mereka sukses menjungkalkan Kroasia, Sabtu (17/12) malam ini.

Maroko menorehkan sejarah baru saat singa-singa Atlas asuhan Walid Regragui yang tak kenal takut itu menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar Piala Dunia. Meski kalah atau menang dalam pertandingan perebutan tempat ketiga tak akan mengubah status tim Maroko sebagai pahlawan untuk negaranya, mereka akan tetap berusaha sekuat tenaga untuk mengakhiri Piala Dunia 2022 dengan indah.

“Saya akan memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak pernah dimainkan dan kami akan berusaha merebut tempat ketiga,” kata Regragui seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Fernando Santos Akhirnya Mundur Sebagai Pelatih Timnas Portugal

“Yang utama kami menyajikan penampilan yang bagus untuk tim kami dan sepak bola di Maroko tidak jauh dari level teratas,” lanjutnya.

Sementara bagi Kroasia sang runner-up Piala Dunia 2018, mencapai final kedua berturut-turut memang sebuah pencapaian yang terlalu jauh, apalagi mereka hanya memenangkan satu pertandingan fase grup.

Tapi kerja keras dan kegigihan mereka sehingga menang adu penalti atas Jepang dan Brasil membuat mereka dipertemukan dengan Argentina dalam semifinal. Sayang, Lionel Messi yang sedang dalam performa terbaiknya sukses menjadi arsitek kehancuran Luka Modric cs.

“Realistis saja, sebelum turnamen ini mulai, kami semua sudah cukup puas bisa mencapai semifinal. Namun kemudian kami malah memimpikan meraih trofi,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer.

“Kami akan memberikan semua yang kami miliki Sabtu nanti dengan berusaha memenangkan medali perunggu.”

Baca Juga: Menanti Duel Rekan Seklub di Final Piala Dunia 2022

Bagi generasi emas Kroasia ini menjadi kesempatan lain untuk pulang membawa medali, apalagi pelatih Zlatko Dalic memastikan sebagian besar dari mereka tak akan bermain dalam Piala Dunia berikutnya.

“Kami harus bersiap bertarung memperebutkan tempat ketiga,” kata Dalic. “Kami harus bangkit dan berusaha memenangkan medali perunggu ini.”

Kroasia sudah pernah melalui ajang ini pada Piala Dunia 1998 ketika mengalahkan Belanda dalam perebutan tempat ketiga tahun itu.

Prediksi sebelas pemain pertama

Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Josip Sutalo, Dejan Lovren, Borna Sosa; Luka Modric, Mateo Kovacic, Kristijan Jakic; Nikola Vlasic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic

Maroko (4-3-3): Yassine Bono; Achraf Hakimi, Achraf Dari, Jawad El-Yamiq, Yahia Attiyat-Allah; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

Skenario pertandingan

Kroasia akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk terakhir kalinya di Stadion Internasional Khalifa guna membungkam Maroko yang tampil bersemangat.

Sebaliknya Maroko lebih dari sekadar dongeng yang bisa mengalahkan Kroasia untuk menorehkan lagi sejarah sebagai tim Afrika dan dunia Arab pertama yang finis urutan ketiga dalam sebuah Piala Dunia.

Kroasia memiliki keuntungan tambahan istirahat satu hari lebih lama ketimbang Maroko yang bisa mereka gunakan sebaik mungkin.

Baca Juga: Timnas Maroko Catat Sejarah, Raja Mohammed VI: Mereka Telah Memuliakan Rakyat

Namun pelatih Zlatko Dalic dipastikan tak akan mengambil risiko memainkan pemain yang tidak terlalu fit dan belum sembuh benar dari cedera karena dia tak mau melepaskan kesempatan pulang membawa medali dari Piala Dunia Qatar.

Yang pasti ini menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir untuk Dejan Lovren, Luka Modric dan Ivan Perisic. Modric adalah pemain Kroasia yang paling sering membela timnasnya dalam sejarah Piala Dunia.

Dalic pasti menurunkan kembali Dominik Livakovic karena kiper berusia 27 tahun ini memang tak tergantikan tempatnya, sebaliknya Josko Gvardiol yang sakit mungkin dilucuti dari skuad untuk pertandingan melawan Maroko ini.

Josip Sutalo akan menggantikan tempatnya guna bermitra dengan Dejan Lovren di jantung pertahanan Kroasia, sementara Borna Sosa dan Josip Juranovic akan menempati kedua sayap pertahanan.

Yang juga mungkin tak diturunkan adalah Marcelo Brozovic yang dalam semifinal lalu terpaksa digantikan karena cedera.

Di sini, Kristijan Jakic akan masuk menggantikannya, sedangkan Mateo Kovacic dan Luka Modric terlalu vital untuk rencana bermain Kroasia sehingga untuk itu mereka akan dipasang untuk mencegah lini tengah Maroko mendominasi lapangan seperti terjadi saat melawan Prancis lalu.

Di sepertiga terakhir lapangan, dua saya serangan Nikola Vlasic dan Ivan Perisic akan mengapit Bruno Petkovic untuk meneror pertahanan Maroko yang mungkin akan seinstan Prancis sehingga konsentrasi Maroko buyar dan kehilangan pegangan.

Sementara itu di pihak Maroko, pelatih Walid Reragui yang menyatakan akan memainkan pemain-pemain yang jarang dia mainkan, kecil kemungkinan memasukkan Yassine Bounou dalam paket itu.

Kiper ini terlalu berharga untuk disimpan di bangku cadang sehingga dia tetap menjaga gawang Maroko yang mungkin akan bermain dalam formasi sama dengan Kroasia, 4-3-3.

Tetapi sepertinya Reragui tak mau mengambil risiko menurunkan Nayef Aguerd dan Roman Saiss yang dalam semifinal melawan Prancis lalu malah menjadi bumerang.

Untuk itu, Achraf Dari dan Jawad El Yamiq akan menjadi pilihan utama di jantung pertahanan Maroko. Mereka akan diapit Yahia Attiyat Allah di sisi kiri pertahanan dan Achraf Hakimi di sisi kanan.

Sofyan Amrabat juga menjadi pemain yang tak tergantikan. Gelandang ini akan menjadi poros dan hati permainan Maroko Maroko. Dia juga akan masih bermitra dengan Azzedine Ounahi dan Selim Amallah untuk menguasai lapangan tengah.

Reragui juga akan kembali memasang Sofiane Boufal dan Hakim Ziyech di kedua sayap serangan, sedangkan Youssef En-Nesyri berada di tengah-tengah mereka sebagai trisula serang Maroko yang kali ini mungkin lebih berhasil membongkar pertahanan lawan.

Statistik dan head to head

Sebelum ini Kroasia dan Maroko sudah dua kali bertemu, termasuk saat imbang tanpa gol dalam fase grup Piala Dunia 2022 ini. Pada pertemuan mereka pada 1996 dalam semifinal Piala Internasional Raja Hassan II Kroasia menang 7-6 melalui adu penalti.

Maroko menjadi negara Arab dan Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia sebelum menyerah 0-2 kepada Prancis. Pelatih Walid Reragui juga menjadi manajer Arab pertama yang memimpin sebuah tim ke babak knockout Piala Dunia.

Kroasia yang runner-up pada 2018 pernah memainkan playoff perebutan tempat ketiga pada 1998 ketika mereka mengalahkan Belanda 2-1 untuk finis ketiga dalam Piala Dunia edisi tahun itu.

Kroasia mencatat clean sheet dalam tiga pertemuan Piala Dunia sebelumnya melawan tim-tim Afrika yang meliputi menang 4-0 melawan Kamerun pada 2014, menang 2-0 atas Nigeria pada 2018, dan imbang 0-0 melawan Maroko dalam fase grup 2022 ini.

Maroko masih berpeluang menjadi tim kedelapan dalam sejarah Piala Dunia yang mencatat lima clean sheet setelah Belanda pada 1974, Italia pada 1990, Brazil pada 1994, Prancis pada 1998, Jerman pada 2002, Italia pada 2006 dan Spanyol pada 2010. (*)

 

 

Reporter: Antara

Update