Sabtu, 23 November 2024

Kontroversi Wasit di Pekan Pertama Liga 1

Berita Terkait

Wasit Fariq Hitaba diprotes striker Persija Michael Krmencik di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. (Angger Bondan/Jawa Pos)

batampos – Baru juga memasuki pekan pertama, wasit sudah menjadi sorotan. Beberapa keputusan yang dibuat dipertanyakan.

Antara lain penalti yang diberikan kepada PSIS Semarang. Oktafianus Fernando dijatuhkan David Laly di kotak terlarang. Wasit Yeni Krisdianto menunjuk titik putih. Pemain RANS Nusantara FC kemudian protes. Mereka menganggap pemain lawan diving.

Kejadian kedua terdapat pada laga Bali United kontra Persija Jakarta. Pada menit ke-10, bek Bali United I Made Andhika handsball. Tapi, wasit Fariq Hitaba tidak memberikan hadiah penalti.

Pemain Bali United juga protes ketika Fariq Hitaba tidak memberikan penalti setelah Eber Bessa dijatuhkan di kotak terlarang oleh bek Persija.

Kebetulan, laga itu disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Bagaimana tanggapannya? ”Soal penalti PSIS, saya sudah mendapat telepon dari pihak RANS. Kami akan lakukan investigasi. Apakah itu diving atau memang pelanggaran. Kami serahkan itu kepada Komite Wasit,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Tapi, dia juga melihat reaksi pemain RANS berlebihan. ”Soal respons pemain RANS, kami serahkan ke komisi disiplin,” tambahnya.

Adapun soal handsball Andhika, dia juga memastikan bakal ditangani. ”Kami sudah meminta wasit untuk adil dan tidak memihak,” tegasnya.

Yang tersaji di lapangan jelas menampar PSSI. Apalagi, PSSI berencana memberikan reward kepada wasit. ”Wasit yang bekerja dengan sangat baik akan kami beri reward,” kata Iwan Bule.

Reward khusus tersebut diharapkan bisa memotivasi pengadil lapangan.

Hal itu adalah cara PSSI meningkatkan kinerja wasit dalam jangka pendek. Untuk jangka panjang, ada cara lain yang sudah dipikirkan PSSI.

”Soal wasit, kalau ada dana cukup, kami akan tingkatkan lagi take-home pay untuk mereka musim ini,” terangnya. Tentu saja pendapatan yang banyak diharapkan membuat kinerja mereka makin baik.

Apalagi, pendapatan wasit di Liga 1 termasuk tinggi. Musim lalu wasit utama dibayar Rp 10 juta setiap memimpin laga. Lalu Rp 7,5 juta untuk asisten dan Rp 5 juta untuk wasit cadangan.

”Bisa dibilang gaji wasit Liga 1 salah satu yang terbesar di Asia. Yang jelas, kami akan terus memberikan kesejahteraan kepada mereka,” ujarnya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update