batampos – Kedua pemain berposisi sebagai pemain nomor 9 di Arsenal. Logikanya, satu tempat di posisi striker diperebutkan Edward Keddar ”Eddie” Nketiah dan Gabriel Jesus.
Pada kenyataannya, Eddie dan Jesus bisa bermain bersama dan selalu ada gol dalam kolaborasi mereka.
Misalnya, saat Jesus mencetak gol ke gawang FC Nurnberg (8/7) dan Eddie menjebol gawang Orlando City (20/7). Dalam dua momen tersebut, mereka selalu berselebrasi seolah bukan rival.
’’Saya rasa kami juga bisa bermain bersama dan saya rasa kami harus menunjukkannya,” kata Eddie di laman resmi klub.
Eddie lalu mencontohkan musim-musim sebelumnya ketika Arsenal memiliki dua striker, Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette.
Mereka bisa kompak saat bermain bersama. Dengan salah seorang di antara mereka silih berganti ada yang bergerak melebar.
Hal itu tentu tidak masalah bagi Eddie maupun Jesus. Musim lalu, Eddie yang berusia 23 tahun beberapa kali dimainkan sebagai winger kiri.
Sementara itu, Jesus sudah biasa menjalankan peran melebar sejak dari timnas Brasil maupun bersama City. Musim lalu, empat dari 13 gol Jesus tercipta ketika dia bermain sebagai winger.
”Jelas aku suka bermain di tengah (striker, Red) sekalipun aku juga dapat bermain di sayap kiri karena tetap bisa memberikan ancaman (bagi pertahanan lawan, Red).”
”Saat bermain bersama Gabby (sapaan akrab Jesus, Red), aku bisa menikmati peranku,’’ tutur Eddie yang per musim 2022–2023 mengenakan jersey nomor punggung 14 yang di Arsenal identik dengan Thierry Henry itu.
Jesus turut memuji Eddie sebagai striker yang punya keunggulan meski berusia muda. ’’Dia bisa memegang bola. Dia kuat dalam hal itu. Aku pikir kami bisa saling melengkapi,” ucapnya kepada Evening Standard. (*)
Reporter: JPGroup