Minggu, 24 November 2024

Kericuhan Suporter di Si Jalak Harupat, PSSI Minta Klub Bertanggung Jawab

Berita Terkait

Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga.

batampos – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) buka suara mengenai kericuhan yang terjadi pasca pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta. Melalui anggota komite eksekutif (Exco) Arya Sinulingga, federasi meminta klub yang terlibat bertanggung jawab atas kericuhan tersebut.

Kericuhan terjadi usai Persib berhasil mengalahkan Persija dengan skor 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9). Tanda-tanda kericuhan itu sudah mulai muncul saat wasit Muhammad Nazmi meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

Situasi dan kondisi di Stadion Si Jalak Harupat diketahui memang sudah tidak kondusif saat laga berakhir. Para pemain Persib maupun Persija langsung digiring masuk ke lorong ganti agar tak jadi korban kericuhan.

Berdasarkan potongan-potongan video yang beredar di media sosial, kericuhan awalnya pecah di tribune penonton. Semua diawali saat penonton melempar benda ke lapangan. Para oknum penonton itu kemudian masuk ke lapangan.

Para petugas steward yang bertugas di sisi laoangan, menjadi sasaran amukan para oknum penonton. Mereka dikejar-kejar dan dan diburu untuk kemudian jadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum suporter.

Namun situasi mulai kondusif setelah pihak kepolisian turun tangan. Aparat polisi berhasil memukul mundur dan kericuhan berakhir secara perlahan.

Hingga kini belum ada penjelasan dari panitia pelaksana terkait penyebab kericuhan. Tapi kejadian itu sudah sampai ke telinga federasi.

“Ini yang memang masuk ranah hukum, ya masuk ranah hukum. Diharapkan kalau ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum,” kata Arya dalam keterangan resminya, Senin (23/9).

Selain itu, Arya dan PSSI meminta kepada klub yang terlibat untuk bertanggung jawab. Federasi tak ingin klub malah ‘lepas tangan’.

“Tapi di sisi lain, klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi ini, tidak boleh lepas tangan,” katanya.

“Jadi, kita harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan masalah ini, masalah mereka dengan suporter,” imbuh Arya Sinulingga.

Menurut Arya Sinulingga, tidak ada kata tolerir terhadap semua tindak kekerasan yang terjadi. Termasuk kericuhan di Stadion Si Jalak Harupat. “Tidak ada kata tolerir ya untuk kekerasan di dalam lapangan. Alasan apapun enggak usah dipake untuk itu, jadi itu ditegaskan,” pungkas Arya. (*)

Update