batampos – Senyum cerah menghiasi wajah atlet Kepri peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Pasalnya menjelang Idulfitri, Pemprov Kepri mencairkan bonus atlet dan pelatih Kepri peraih medali di PON Papua.
Bonus atlet dan pelatih Kepri ini diserahkan langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Ia juga mengatakan jika pemyerahan penghargaan in adalah bentuk apresiasi pada atlet dan pelatih yang telah mengharumkan nama Kepri.
“Berjuang dan berkompetisi di event sekelas PON, bukan hal yang mudah. Berkat perjuangan dan kerja keras Kepri bisa meraih medali di PON Papua,” tuturnya, Kamis (28/4).
Ansar berpesan agar prestasi olaraga Kepri terus ditingkatkan di masa mendatang. “Tetap semangat jangan berhenti berjuang,” pesan Ansar.
“Kepri adalah wilayah perairan dan kepulauan. Tentunya Kepri memiliki peluang dan potensi unggulan di bidang olahraga tertentu yang harus dimaksimalkan,” tambahnya.
Tak lupa Ansar juga mengucapkan terima kasihnya pada KONI Kepri yang telah mendampingi atlet dan membina prestasi keolahragaan di Kepri. Menurutnya, KONI kepri harus terus mengidentifikasi dan mempelajari agar raihan proporsional dengan anggaran.
“Semoga di masa mendatang potensi daerah Kepri bisa menghasilkan sumber pembiayaan yang besar sehingga bisa memberikan dukungan yang proporsional,” kata Ansar.
Dukungan ini menurutnya tak hanya dalam gelaran PON, tetapi juga penyelenggaraan Porprov, Porwil, dan kejuaraan yang diperuntukkan untuk mengasah kemampuan atlet. “Selain itu juga ke depan akan dibicarakan kelanjutan PPLP bagi cabor yang telah meraih medali,” terangnya.
“Juga cabor-cabor yang punya potensi untuk menyumbangkan medali dalam kejuaraan multievent seperti PON,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kepri Usep RS mengatakan atlet dan pelatih peraih medali di ajang PON diganjar penghargaan uang tunai dan piagam penghargaan. Total bonus yang dibagikan nilainya mencapai Rp 2,49 miliar.
“Atlet peraih emas mendapat bonus uang tunai sebesar Rp 350 juta, perak Rp 175 juta, dan perunggu Rp 90 juta,” paparnya.
“Sedang pelatih mendapat hadiah setengah dari raihan atletnya. Misalnya atletnya mendapat emas, maka pelatih diganjar Rp 175 juta. Perak Rp 90 juta, dan perunggu Rp 45 juta,” tambah Usep.
Ia juga menerangkan jika dalam PON XX Papua 2021, Kepri berdaa di peringkat 27 dengn raihan dua emas, lima perak, dan empat perunggu. Medali Kepri ini diraih dari enam cabor dari 16 cabor yang diikuti kontingen Kepri.
“Layar menyumbang dua emas dan tiga perak, tarung derajat satu perak, biliar satu perak dan satu perunggu. Sedang Tae kwon do, tinju, sepak takraw masing-masing menyumbang satu medali perunggu,” tutur usep. “Dan bonus yang dibagikan ini terbesar kedua di Indonesia setelah Papua,” serunya.
Ia juga meminta maaf pada masyarakat Kepri atas raihan prestasi Kepri yang turun dibandingkan PON 2016 Jawa Barat. “Mohon maaf pada masyarakat Kepri, Gubernur Kepri, atas raihan di PON XX Papua,” ucapnya.
“Kita akan berjuang untuk terus meningkatkan prestasi olahraga di Kepri di masa mendatang. bermula dari Porprov V di Bintan, berlanjut dengan Porwil 2023 Aceh, dan PON XXI Aceh-Sumut 2024,” tegasnya.
Sementara itu peraih emas Kepri di PON XX Papua, Ahmad Zainuddin, meminta agar Pemprov Kepri mau memperhatikan masa depan atlet. Menurutnya selain atlet membutuhkan jaminan masa depan mereka.
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan, tapi kami berharap tentang masa depan kami. Ada pekerjaan pasti dan permanen untuk kami di masa mendatang,” pintanya. (*)
Reporter: RYAN AGUNG