batampos – Repsol Honda menyatakan tidak terima dengan keputusan pengawas balapan alias stewards MotoGP Portugal yang menyanksi Marc Marquez terkait insiden tabrakan dengan Miguel Oliveira di lap ketiga.
Stewards, yang menyatakan Marquez bersalah, pada awalnya menghukum Marquez dua kali long lap pada seri berikutnya GP Argentina akhir pekan ini.
Namun, karena mengalami cedera patah ibu jari tangan kanannya dan membutuhkan waktu pemulihan, timnya Repsol Honda menyatakan bahwa Marquez bakal absen pada GP Argentina.
Baca Juga: 5 Pemain dengan Gol dan Assist di Atas 10 di Liga Top Eropa
Stewards kemudian mengubah waktu pemberlakuan sanksi tersebut, bukan lagi di GP Argentina, tetapi di GP Amerika Serikat 14 April.
Poin inilah yang menjadi sumber protes Repsol Honda. Mereka menganggap perubahan waktu penjatuhan sanksi tersebut bertentangan dengan regulasi yang berlaku di MotoGP saat ini.
Berikut pernyataan resmi Repsol Honda:
”Terkait sanksi yang dijatuhkan FIM sebagai buntut insiden balapan kepada Marc Marquez di GP Portugal, Repsol Honda menilai bahwa modifikasi penalti, yakni tentang perubahan kriteria dan kapan sanksi itu dijatuhkan, tidak sejalan dengan regulasi MotoGP.”
Baca Juga: Ini Pernyataan PSSI Setelah Indonesia Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
”(Apalagi) modifikasi itu dilakukan dua hari setelah sanksi tersebut bersifat final dan definitif.”
”Oleh karena itu, Repsol Honda berniat untuk menggunakan seluruh perangkat yang ditawarkan regulasi demi mempertahankan hak dan kepentingan kami yang kami nilai dilanggar oleh modifikasi sanksi tersebut.”
”Dengan demikian, kami akan mengajukan banding kepada stewards di tingkat banding (appeal stewards).” (*)
Reporter: JPGroup