batampos – ’’Mohamed Salah akan memecahkan semua rekor Eropaku di Anfield”. Begitu yang pernah dikatakan Steven Gerrard di musim pertama Salah membela Liverpool FC pada 2017–2018.
Empat musim berlalu, ucapan Stevie G –sapaan akrab Gerrard– mendekati kenyataan.
Rekor yang ada di depan mata Salah adalah menyalip jumlah gol ajang Eropa milik Gerrard di Anfield.
Saat ini mereka sama-sama mengoleksi 14 gol. Jadi, Salah tinggal membobol gawang SL Benfica dalam second leg perempat final Liga Champions di Anfield dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB) untuk memenuhinya.
Kans Salah sempat diragukan karena LFC sudah mengantongi kemenangan 3-1 atas Benfica dalam first leg perempat final di Estadio da Luz (6/4).
The Reds pun baru saja kelelahan setelah bermain seri 2-2 kontra Manchester City dalam kontes dua kandidat juara Premier League musim ini dua hari lalu (11/4).
Seiring LFC kembali bertemu The Citizens dalam semifinal Piala FA di Wembley Stadium tiga hari lagi (16/4), tactician Jurgen Klopp dituntut membagi kekuatan komposisi pemainnya.
Apalagi, stok LFC untuk barisan lini serang sangat melimpah. Selain punya Salah-Diogo Jota-Sadio Mane sebagai trisula yang sering dimainkan, masih ada Roberto Firmino, Luis Diaz, Takumi Minamino, dan Divock Origi.
Bahkan, gelandang serang seperti Harvey Elliott dan Alex Oxlade-Chamberlain bisa bermain lebih ke depan.
Lalu, apa kata Klopp? Tidak ada indikasi apakah LFC tetap memainkan lini serang reguler atau ada rotasi signifikan. Jawaban Klopp juga terkesan diplomatis.
’’Kalau dulu kami telah bersusah payah lolos ke Liga Champions, sekarang kami harus susah payah ke semifinal,’’ ucap pelatih terbaik dunia dua tahun beruntun (2019 dan 2020) tersebut di laman resmi klub.
Mantan bomber LFC era 1980-an John Aldrige pun meminta agar Klopp tetap memainkan Salah demi menyalip rekor Gerrard.
’’Liverpool boleh saja mengistirahatkan para pemain. Tetapi, dia (Salah) pasti ingin berada dalam pertandingan dan pelatih pun sudah memahami karakternya seperti apa,’’ tutur Aldrige kepada Liverpool Echo.
Dari tim tamu, pelatih interim Benfica Nelson Verissimo tidak menganggap peluang anak asuhnya sudah habis dan mengingatkan cerita ketika Inter Milan nyaris membuat kejutan di Anfield dalam second leg 16 besar.
Inter yang sebelumnya kalah 0-2 di kandang sendiri hanya tidak beruntung dalam mendapatkan gol kedua sehingga bisa berharap pada babak tambahan waktu atau adu penalti.
’’Kami tahu situasinya sulit, tapi aku pikir itu (membuat kejutan di Anfield) bukan hal yang tidak mungkin,’’ koar Verissimo kepada ESPN. (*)
Reporter: JPGroup