batampos.co.id – Federasi Tenis Rusia menang 2-0 atas Kroasia pada final Piala Davis di Madrid, Minggu waktu setempat atau Senin WIB, untuk memastikan gelar ketiga mereka dan yang pertama dalam 15 tahun terakhir.
Kemenangan Rusia dipastikan bersamaan dengan kesuksesan Daniil Medvedev mengatasi perlawanan petenis Kroasia Marin Cilic 7-6(7), 6-2.
Juara Amerika Serikat (AS) Terbuka alias US Open Medvedev harus berjibaku pada set pertama saat pertandingan harus ditentukan melalui rubber game. Cilic yang tampi percaya diri melayangkan sembilan pukulan forehand yang tidak bisa dikembalikan dan memenangi hampir tiga perempat poin servisnya.
Penonton yang terkesima di dalam Madrid Arena menjadi hening saat pertandingan memasuki tiebreak. Medvedev yang mengandalkan pukulan backhand-nya malah melakukan double foul pada saat-saat krusial.
Namun dia segera bangkit dan menutup set pertama dengan hasil akhir 7-6 (7).
Cilic menunjukkan tanda-tanda kelelahan pada set kedua ketika Medvedev mematahkan servisnya pada gim keempat sebelum menyelesaikan pertandingan dengan hanya kehilangan satu poin dari servis pertamanya.
“Saya lebih bahagia untuk tim daripada untuk diri saya sendiri,” kata Medvedev, dikutip dari Reuters.
“Saya senang menjadi bagian dari tim ini dan bisa menyumbangkan poin.”
Medvedev mendapat tepuk tangan meriah dari penonton sekaligus berdamai dengan fans Spanyol setelah sepekan bermusuhan karena Rusia menyingkirkan tuan rumah di babak penyisihan grup di final Piala Davis.
“Saya menyukai atmosfernya. Ini adalah dua pekan yang sangat menakjubkan karena tidak pernah mudah untuk datang ke sini di akhir musim dan berkompetisi,”
”Yang pasti ini adalah dua pekan terbaik dalam karier saya,” kata Medvedev.
Sebelumnya peringkat lima dunia Andrey Rublev menundukkan Borna Gojo 6-4, 7-6(5) dan mengantar Rusia memimpin 1-0.
Gelar ketiga Rusia itu menyamai Republik Ceko dan Jerman yang berada di tempat ketujuh dalam daftar pemenang Piala Davis terbanyak sepanjang massa.
Petenis peringkat 279 dunia Gojo mencatat rekor tak terkalahkan pada turnamen beregu antar negara tersebut. Dia juga dinobatkan sebagai petenis favorit penonton di Spanyol.
Dia tidak terkalahkan di Final Piala Davis dengan tiga kemenangan — atas peringkat 61 dunia Alexei Popyrin dari Australia, petenis nomor 27 Lorenzo Sonego dari Italia, dan peringkat ke-33 dari Serbia Dusan Lajovic.
Tim Rusia belum diperbolehkan menggunakan nama negara selama empat tahun karena kasus skandal doping. (*)
Reporter: JPgroup