Sabtu, 5 Oktober 2024

Kalah Telak 5-0 di AFF U-16, Fans Vietnam Marah

Berita Terkait

Timnas Indonesia berhasil mencukur habis Vietnam di Piala AFF U-16 dan berhasil rebut tempat ketiga. (Tim Media PSSI)

batampos – Kekalahan telak 5-0 yang dialami Timnas Vietnam dari Timnas Indonesia dalam partai perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024 memicu beragam reaksi kecewa dan marah dari para penggemar sepak bola Vietnam.

Timnas Indonesia yang diasuh oleh Nova Arianto tampil superior dalam laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (3/7/2024). Kemenangan ini tidak hanya mengamankan posisi ketiga bagi skuad Garuda Asia, tetapi juga menjadi penawar dari kekecewaan setelah kekalahan di semifinal melawan Australia.

Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia U-16 langsung tancap gas menghadapi Vietnam. Lima gol kemenangan Indonesia dicetak Zahaby Gholy pada menit ke-44 dan ke-77, Dafa Zaidan pada menit ke-45+3, serta dua gol dari Daniel Alfredo pada menit ke-74 dan ke-82. Kemenangan ini memastikan Timnas Indonesia meraih peringkat ketiga Piala AFF U16 untuk ketiga kalinya dalam sejarah turnamen tersebut.

Kemenangan ini juga memperkuat dominasi Indonesia atas Vietnam dalam pertemuan-pertemuan terakhir. Sepanjang 2024, Indonesia telah mengalahkan Vietnam empat kali berturut-turut. Pertemuan pertama terjadi di Piala Asia 2023, di mana Indonesia menang 1-0 pada 19 Januari 2023.

Kemudian, pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia kembali mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 di Stadion Gelora Bung Karno (21 Maret 2024) dan 3-0 di Stadion My Dinh, Hanoi (26 Maret 2024). Kemenangan terakhir dengan skor 5-0 di Piala AFF U-16 ini menambah catatan gemilang Indonesia atas Vietnam.

Kekalahan telak ini menjadi kekalahan terbesar yang pernah dialami Vietnam sejak kekalahan 5-0 dari Singapura di Piala AFF 2011. Para penggemar sepak bola Vietnam menunjukkan reaksi keras atas hasil ini, yang dianggap memalukan dan mengecewakan. Beberapa komentar fans Vietnam mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap performa timnas.

“Bagaimana cara bermainnya, memalukan sekali,” tulis salah satu fans Vietnam. “Sepak bola Vietnam benar-benar tertinggal di belakang Indonesia,” komentar lainnya. Banyak fans Vietnam yang menyadari bahwa Indonesia telah naik level dan tidak bisa lagi dianggap remeh. “Timnas Indonesia sudah naik level,” jelas seorang fans.

Para suporter Vietnam juga merasa frustrasi dengan situasi sepak bola di negara mereka. “Aib kembali datang,” tulis seorang fans. “Mengkritik Indonesia sebagai imigran (naturalisasi), sekarang anak-anak kita masih kalah,” ungkap seorang suporter sepak bola Vietnam. “Zaman sudah berakhir, jangan nonton Vietnam lagi,” kata salah satu fans yang merasa putus asa.

Reaksi negatif ini juga mencerminkan penurunan performa sepak bola Vietnam dalam beberapa tahun terakhir. “Dulu kalah sama Thailand, sekarang kalah sama Indonesia, sepak bola Vietnam turun begitu banyak,” tulis seorang fans. Beberapa dari mereka juga mengkritik pelatih dan pemain Vietnam. “Dari kecil sampai dewasa kalah dari Indonesia, mana pelatih Hong Anh Tuan, mana pemain bagus,” keluh seorang penggemar.

Keputusan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) untuk mengganti pelatih dari Philippe Troussier ke Kim Sang-sik setelah kekalahan dari Indonesia juga menunjukkan ketidakpuasan atas performa timnas. Namun, perubahan ini belum memberikan hasil yang diharapkan oleh para penggemar.

Selain itu, kekalahan ini juga memicu pergeseran pandangan para suporter Vietnam terhadap Timnas Indonesia. Sebelumnya, mereka sering memanggil skuad Garuda dengan sebutan ‘Tim Imigran’ sebagai sindiran terhadap pemain-pemain naturalisasi di tim Indonesia. Namun, setelah kekalahan ini, para fans Vietnam mulai berhenti menggunakan julukan tersebut dan mengakui keunggulan Timnas Indonesia.

“Saudara laki-laki kalah sama Indonesia dari tua sampai muda, jadi berhenti memanggil mereka ‘tim Belanda’. Langsung saja masalahnya sepak bola Vietnam sedang turun,” ujar seorang fans. “Vietnam hanya kalah dengan daya tahan dari Indonesia, jangan sampai Vietnam susah selamanya,” tambahnya.

Kemenangan besar ini menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia sedang mengalami perkembangan pesat. Skuad Garuda Asia, yang dipimpin oleh Nova Arianto, berhasil menunjukkan performa impresif dan membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan di kancah sepak bola Asia Tenggara. Keberhasilan ini juga memberikan harapan bagi masa depan sepak bola Indonesia, terutama dengan bakat-bakat muda yang terus bermunculan dan menunjukkan potensi besar.

Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, kemenangan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, bagi para fans Vietnam, kekalahan ini menjadi tamparan keras yang memaksa mereka untuk merenungkan kembali kondisi sepak bola di negara mereka dan mencari solusi untuk meningkatkan performa timnas di masa depan. (*)

SourceJPGroup

Update