batampos – Paro kedua Serie A musim ini langsung dibuka dengan grande partita antara Juventus versus SSC Napoli.
Dua tim yang terlibat persaingan scudetto selama empat musim (2015–2016 sampai 2018–2019) sebelum dirusak oleh Inter Milan dalam dua musim terakhir.
Musim ini, Juventus menjalani start buruk dan baru di empat giornata terakhir mampu merangsek ke lima besar.
Laga di Allianz Stadium dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 2 pukul 02.45 WIB) adalah kesempatan La Vecchia Signora untuk makin mendekatkan diri ke empat besar atau zona Liga Champions.
Berbeda dengan Juve, Napoli bersama allenatore Luciano Spalletti menjalani musim yang bagus dengan cukup lama merasakan capolista (pemuncak klasemen).
Tepatnya selama 12 giornata, dari giornata keempat sampai giornata ke-15. Tapi, performa Il Partenopei belakangan angin-anginan dengan menelan tiga kekalahan dalam empat giornata terakhir. Lorenzo Insigne dkk pun beruntung masih berada di tiga besar klasemen sementara.
Kabar kepergian Insigne, kapten sekaligus wide attacker andalan Napoli, akhir musim nanti sedikit banyak memengaruhi grafik turunnya performa Partenopei.
Insigne sudah bergabung dengan Napoli di usia 15 tahun dan melakoni debut profesional bersama tim utama sejak 11 tahun silam (2010). Bisa dibayangkan betapa loyalnya pemilik julukan Il Magnifico tersebut bagi Napoli.
Lalu, kenapa Insigne memilih pergi ke klub MLS (Major League Soccer) Toronto FC? Jawabannya tak jauh dari seputar masalah dengan Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis (ADL).
Kabarnya, ADL tidak ingin memberikan kontrak mahal untuk Insigne yang sudah menapak usia 30 tahun. Kontrak Insigne memang habis akhir musim ini.
”Jika Anda melihat CV-nya, Lorenzo (Insigne) adalah sosok kapten yang benar-benar loyal.”
”Dia begitu mencintai Napoli, tetapi harus membuat keputusan untuk masa depannya,” ungkap Andrea D’Amico, perantara dalam kesepakatan Insigne dengan Toronto FC, kepada Radio Marte kemarin (5/1).
Insigne yang diklaim meneken kontrak berdurasi empat tahun serta gaji bersih EUR 11,5 juta (Rp 187,1 miliar) bersama Toronto FC sejatinya masih ingin berkiprah di Serie A. Tujuannya demi kans tampil bersama timnas Italia di Piala Dunia 2022.
”Aku masih percaya berkarier di sana (MLS, Red) tidak akan menutup peluang Lorenzo untuk dilirik Roberto Mancini (allenatore timnas Italia, Red),” beber D’Amico.
Jika Napoli kehilangan sang kapten pada akhir musim, Juve malah terancam tanpa striker Alvaro Morata akhir bulan ini.
Striker timnas Spanyol itu sedang dalam bidikan serius FC Barcelona. Selain keinginan diasuh Xavi Hernandez, entrenador Barca, Morata tidak cocok dengan allenatore Juve Massimiliano Allegri.
Morata dan Allegri terlibat adu mulut ketika Juve melawan Genoa CFC pada giornata ke-16 (6/12/2021).
Pemicunya, Allegri mengganti Morata pada menit ke-73. Performa seret gol (baru mengemas 5 gol) di Serie A musim ini membuat Alvarito –sapaan akrab Morata– ingin lebih banyak diberi kepercayaan.
Tapi, Allegri tentu punya pertimbangan taktik tersendiri. ”Morata hanya akan dilepas jika Juve sudah menemukan pengganti yang cocok. Allegri memprioritaskan stiker muda,’’ klaim Tuttosport. (*)
Reporter: JPGroup