Jumat, 29 November 2024

Jokowi Telepon Presiden FIFA, Ini yang Dibicarakan

Berita Terkait

Presiden FIFA Gianni Infantino (Istimewa)

batampos – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui telah menelepon Presiden FIFA Gianni Infantino setelah terjadinya peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu pun sontak menghebohkan dunia.

“Hari Senin malam saya telah bertelepon langsung, berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Presiden Infantino, berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang,” kata Jokowi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10).

Selain itu, kepala negara juga mengaku membahas tentang Piala Dunia sepak bola U-20, dimana Indonesia akan jadi tuan rumah pada ajang yang akan digelar tahun depan itu. Terkait potensi sanksi atas peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada organisasi sepak bola internasional itu, dalam hal ini FIFA.

“Juga berbicara mengenai FIFA U-20 berbicara banyak, tetapi keputusan apa pun kewenangan di FIFA,” ujar Jokowi.

Dalam mengusut tragedi Kanjuruhan, Pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang bertindak sebagai Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan menargetkan investigasi kasus tersebut akan selesai dalam waktu satu bulan.

’’Tim pencari fakta diminta bekerja kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan. Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui, tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai satu bulan,” kata Mahfud usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/10).

Mahfud menuturkan, setidaknya ada beberapa hal yang harus ditelusuri terkait detail kejadian yang hingga saat ini dikonfirmasi menelan 125 korban jiwa. Salah satu yang disorot adalah mengenai keputusan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari, meskipun sudah ada usulan dimajukan ke siang atau sore hari.

’’Nanti kita olah, kan kita harus melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, siapa yang kok bisa jadwal pertandingan diusulkan sore kok tetap berubah malam. Itu kan ada jaringan-jaringan. Ada jaringan bisnis, periklanan, dan sebagainya. Nanti kita lihat,” tegas Mahfud. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update