Selasa, 26 November 2024

Hanya 2 Ganda Putra Indonesia di 8 Besar Hongkong Open, The Daddies Ogah Gegabah

Berita Terkait

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menembus delapan besar Hongkong Open 2023. (PBSI )

batampos – Setelah tampil mengesankan di babak 16 besar dengan meloloskan lima wakil, kini ganda putra Indonesia menunjukkan inkonsistensi. Sektor itu hanya meloloskan dua wakil untuk tampil di babak perempat final Hong Kong Open Super 500 hari ini (15/9).

Kemarin (14/9) di Hong Kong Coliseum, dua wakil yang lolos ke delapan besar adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

The Daddies, julukan Hendra/Ahsan, mengalahkan wakil Taiwan Chiu Hsiang Chieh/Yang Min Tse 21-19, 21-14. Sementara itu, Leo/Daniel menundukkan rekan senegaranya Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri 21-15, 21-17.

Nah, ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan takluk oleh wakil Jepang Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi 19-21, 16-21. Lalu, Fajar Alfian/Rian Ardianto takluk oleh wakil Taiwan Lee Fang-chih/Lee Fang-jen 16-21, 19-21.

Di babak perempat final, Leo/Daniel bakal menghadapi andalan Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Secara head-to-head, Leo/Daniel masih kalah 0-1. Satu-satunya pertemuan terjadi di babak grup Sudirman Cup pada Mei lalu. Di laga kali ini, pasangan yang juga dijuluki The Babbies itu ingin revans.

’’Doakan kami untuk bisa terus melaju ke babak-babak selanjutnya,’’ harap Leo dalam surel humas PP PBSI.

Lain dengan para juniornya, pasangan Hendra/Ahsan ingin bermain lepas di pertandingan yang ada. ’’Senang pastinya didukung banyak penonton di sini. Kami merasa semakin termotivasi,’’ sebut Hendra.

Ya, mental memang berbicara. Di game pertama, Hendra/Ahsan itu selalu tertinggal. Namun, akhirnya bisa membalikkan keadaan. ’’Akhirnya, kami coba bermain lebih tenang dan bisa keluar dari tekanan. Di game kedua, kami sudah lebih baik,’’ kata Hendra.

Pada delapan besar, Ahsan/Hendra ditantang Matsui/Takeuchi. Hendra/Ahsan memiliki catatan unggul 1-0. ’’Besok (hari ini, Red) tentu tak ingin gegabah. Kami diskusi dulu dengan pelatih dan pelajari permainan mereka. Semoga kami bisa memenangkannya,’’ tutur Ahsan.

Di sisi lain, Fajar kecewa dengan hasil yang didapatnya. ’’Iya, ini jauh sekali dari yang kami harapkan. Di samping lawan yang bermain baik, mereka sangat percaya diri dan tidak mudah mati sendiri. Dan kami malah sebaliknya,’’ ungkap Fajar.

Pemain binaan SGS Bandung itu mengakui melakukan banyak kesalahan di bola yang sebenarnya bisa dikembalikan dengan mudah.

Fajar membeberkan hasil minor yang didapat itu harus diterima. ’’Semua sudah terjadi dan kami harus berani keluar dari tekanan. Tidak bosan-bosan untuk mengevaluasi dan mengintrospeksi,’’ sebut Fajar.

Sementara itu, Yeremia menyebutkan bahwa dalam permainan dirinya sudah melakukan sebisa mungkin. ’’Memang lawan kelihatannya sedang dalam tren positif. Mereka sedang enak mainnya,’’ sebut Yeremia.

Pramudya menambahkan, peluang menang sebetulnya terjadi di game pertama. Sebab, kondisi lapangan menguntungkan. ’’Tapi, kami tidak bisa memanfaatkannya. Di game kedua, kami masih terbawa permainan yang belum enak, jadi terus melakukan kesalahan sendiri,’’ ucap Pramudya.

Sementara itu, Daniel menyebutkan bahwa sejak awal sudah mempersiapkan strategi dan belajar dari pertemuan terakhir. ’’Di mana kami kalah sama mereka. Dan, ya, apa yang kami siapkan berjalan dengan sempurna,’’ ujar Daniel. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update