Sabtu, 23 November 2024

Ginting Kalah, Sektor Ganda Selamatkan Indonesia di BAMTC

Berita Terkait

Ganda campuran Rinov/Pitha yang turun di partai terakhir akhirnyaa memastikan Indonesia sebagai juara grup. (PBSI UNTUK JAWA POS)

batampos – Tim badminton Indonesia akhirnya memastikan juara grup C Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Campuran Asia (BAMTC).

Skuad Merah Putih menang dengan skor 3-2 saat melawan Thailand dalam laga pemungkas yang berlangsung di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab, kemarin (16/2).

Indonesia sempat tertinggal 0-2. Dua andalan di sektor tunggal takluk oleh lawan-lawannya. Anthony Sinisuka Ginting dikalahkan Sitthikom Thammasin (9-21, 12-21).

Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung takluk oleh Busanan Ongbamrungphan (18-21, 15-21).

Baca Juga: Duel Sengit Barcelona vs Manchester United, Ini Hasilnya

Kekalahan di sektor tunggal itu sangat mengejutkan. Sebab, Thailand tidak tampil dengan kekuatan terbaiknya. Kunlavut Vitidsarn (tunggal putra) dan Ratchanok Intanon (tunggal putri) yang menjadi tunggal utama Negeri Gajah Putih tidak dibawa.

Ginting pun tak puas dengan penampilannya saat melawan Sitthikom.

”Dalam laga tadi, saya benar-benar tidak bisa main. Memang saya sempat turun bermain di pertandingan sebelumnya, tetapi memang lawannya tidak bisa dibandingkan dengan Sitthikom yang saya hadapi,” paparnya.

Selain itu, terdapat faktor lain yang membuat penampilannya jauh dari harapan. Yaitu, faktor karpet lapangan yang digunakan.

”Permukaan karpetnya licin dan tidak seperti karpet yang sering saya pakai bertanding. Berkali-kali saya terpeleset. Saya tidak bisa main,” katanya.

Baca Juga: Juventus Ditahan Imbah oleh Nantes

Lain Ginting, lain lagi Jorji –sapaan akrab Gregoria– yang mengaku tampil dengan kondisi tidak fit. ”Sebenarnya saya sudah memaksa dan mau mencoba seberapa kemampuan. Harus diakui, lawan juga pemain bagus.

Dia pun tahu saya lagi sakit saat bertemu di hotel,” ungkap Jorji yang sempat batuk, pilek, serta kepala pusing.

Kondisi itu membuat dia kesulitan untuk mengatur napas. ”Memang hingga poin-poin 15-an, saya masih bisa mengimbangi. Tetapi, setiap ada reli, terasa terganggu dan berat untuk mengatur napas,” sebutnya.

Beruntung, kekalahan di dua pertandingan awal di tunggal bisa dibalas di nomor ganda. Dimulai dari ganda putra melalui Fajar Alfian/Rian Ardianto yang menundukkan Pharanyu Kaosamaang/Worrapol Thongsa-nga (21-13, 19-21, 21-16).

Dilanjutkan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang mengandaskan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (18-21, 21-16, 21-14).

Parade kemenangan sektor ganda dituntaskan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang menjungkalkan Pakkapon Teeratsakul/Phataimas Muenwong (21-18, 21-19).

Fajar menyatakan tidak memikirkan saat Indonesia tertinggal 0-2. Sebaliknya, dia hanya ingin main maksimal dan fokus untuk bisa mendapatkan kemenangan. ”Kami ingin bermain bagus untuk bisa menyumbangkan poin,” ujar Fajar.

Namun, dia mengakui lawan yang sudah unggul 2-0 membuat kepercayaan diri pemain di ganda putra Thailand berlipat. ”Apalagi di game kedua, mereka seperti makin bersemangat untuk menang. Sementara kami malah sering mati sendiri,” katanya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update