Selasa, 26 November 2024

Ginting Absen di Kejuaraan Dunia, Jojo-Chico Berbagi Beban

Berita Terkait

Jojo (kanan) dan Chico setelah laga final Indonesia Masters 2023. Keduanya menjadi tumpuan Tunggal putra di Kejuaraan Dunia. (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)

batampos – Indonesia hanya menyertakan dua tunggal putra di event Kejuaraan Dunia Badminton (World Championship) 2023 yang berlangsung di Kopenhagen pada 21–27 Agustus. Yakni, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.

Anthony Sinisuka Ginting dipastikan absen lantaran masih dalam suasana duka pasca wafatnya sang ibunda.

Praktis, Chico dan Jojo –sapaan Jonatan– kini harus berbagi beban. Apalagi, Jojo sudah harus menghadapi lawan berat di laga awal. Juara Asian Games 2018 itu harus menghadapi jagoan Malaysia Lee Zii Jia. Chico lebih longgar dengan ”hanya” berhadapan dengan wakil Australia Nathan Tang.

Namun, andai sama-sama lolos, Chico kemungkinan berhadapan dengan andalan India Prannoy H.S. Secara head-to-head, Chico masih kalah oleh Prannoy dengan skor 1-2. Terakhir keduanya berhadapan di Badminton Asia Championships 2023 dengan rubber game (16-21, 21-5, 18-21).

Baca Juga: Richard Mainaky Naikkan Konfidensi DeGlo Jelang Kejuaraan Dunia 2023

Pengamat bulu tangkis Luluk Hadiyanto menuturkan, Jojo dan Chico akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Sebab, pemain-pemain yang dihadapi di Kejuaraan Dunia ini merupakan yang terbaik. ”Dan semua pemain yang ada pastinya mau mengumpulkan banyak poin untuk lolos ke Olimpiade,” paparnya kepada Jawa Pos.

Saat ini, dalam ranking race to Olympic, Anthony Sinisuka Ginting sebetulnya menjadi pemain dengan ranking terbaik dari Indonesia. Yakni, posisi ketujuh dengan 41.121 poin. Disusul Jonatan Christie di posisi ke-13 (33.031 poin). Lalu, Chico Aura Dwi Wardoyo di peringkat ke-29 dengan 22.360 poin. Namun, karena tidak tampil, Ginting bakal kehilangan banyak poin.

Namun, Luluk sangat memahami keputusan mundur Ginting. Sebab, persiapan Ginting tak maksimal karena harus menemani ibunda ketika sakit hingga proses pemakaman dan lainnya yang menyita energi dan mental. ”Ginting juga kan pasti izin dengan tidak latihan dalam proses itu yang membuat persiapan kurang maksimal,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, di Kejuaraan Dunia, poin yang ada sangatlah besar. Sang pemenang akan mendapatkan poin 13.000, runner-up 11.000, semifinalis 9.200, 8 besar 7.200, 16 besar 5.200, 32 besar 3.200, dan 64 besar 1.300. Karena itu, Luluk berharap Jojo bisa lebih stabil. Sebab, di beberapa turnamen Jojo dianggap tidak stabil. ”Belum konsisten. Kadang-kadang bisa bagus, kadang-kadang kalah dengan pemain yang biasa-biasa saja,” sebutnya.

Baca Juga: Hasil Sprint Race MotoGP Austria: Bagnaia Sempurna

Kemudian, untuk Chico, dia diharapkan bisa membuat kejutan seperti saat menjuarai Malaysia Masters 2022 Super 500. Dan, belum lama ini Chico berhasil juara Taipei Open Super 300. ”Tapi, Malaysia Masters itu beda karena dia bisa mengalahkan banyak pemain top. Sedangkan di Taiwan banyak yang tidak tampil,” tuturnya.

Artinya, sambung Luluk, grafik Chico bisa sesekali mengejutkan dan setelahnya sulit kembali ke performa terbaik. ”Jadi, harapan saya paling tidak Chico bisa mengulangi suksesnya di Malaysia Master 2022,” harapnya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

Update