batampos – Sial benar nasib pembalap Ducati Francesco Bagnaia. Pembalap yang punya panggilan akrab Pecco tersebut gagal finis lagi di balapan GP Jerman kemarin.
Namun, hingga akhir balapan dia tidak mengerti apa yang terjadi. ”Aku berusaha mengulang-ulang dalam pikirkanku apa yang terjadi.” ucap Pecco dikutip Crash.
”Tentu saja jika terjadi crash pasti aku melakukan kesalahan. Tapi saat ini, aku benar-benar sulit dipahami.” tandasnya.
”Jika melihat data, kecelakaanku sulit dimengerti. Aku benar-benar marah karena tidak bisa menjelaskannya.”
”Aku marah karena ketika kita mengalami crash dan mengetahui sebabnya, kita akan segera melakukan evaluasi.”
”Tapi hari ini (kemarin) penyebab aku mengalami crash masih tidak bisa dijelaskan.”
Podium tertinggi di Sirkuit Sachsenring akhirnya jatuh ke tangan juara Fabio Quartararo.
Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut tampil apik sejak awal race untuk mendapat kemenangan ketiganya musim ini.
Strategi ban hard-medium yang dia terapkan sukses besar. Itu membawanya bisa melarikan diri sejak start, saat rival-rivalnya masih butuh waktu mendapat cengkeraman ban maksimal karena menggunakan ban hard-hard.
’’Aku datang (ke balapan) dengan (kondisi) sangat lelah,’’ ucap Quartararo setelah balapan dilansir AFP.
’’Sepanjang akhir pekan ini kondisiku sakit. Aku batuk-batuk selama balapan. Jadi, aku sangat bahagia masih bisa menang,’’ tambah pembalap 23 tahun tersebut.
Quartararo sudah mengambil alih pimpinan lomba dari pemilik pole position Bagnaia sejak lap pertama. Sejak itu dia tak terkejar.
Pembalap Prancis tersebut akhirnya meraih podium tertinggi di balapan 30 lap itu dengan finis sangat nyaman. Yakni, terpaut 4,939 detik dari rekan senegaranya, Johann Zarco (Pramac Ducati).
’’Setelah Pecco jatuh, aku mencoba menangkap Fabio di lap-lap terakhir. Itu karena aku tahu dia menggunakan medium. Tapi ternyata tidak bisa. Aku kelelahan,’’ ucap Zarco.
Pembalap pabrikan Ducati Jack Miller melengkapi podium ketiga. Pembalap Australia tersebut meraihnya setelah memenangi pertarungan sengit dengan pembalap Aprilia Aleix Espargaro di sepuluh lap terakhir.
Kegagalan mencapai finis di GP Jerman ini begitu menyakitkan untuk Bagnaia. Ini kali ketiga dia gagal menyelesaikan lomba dalam empat balapan terakhir.
Hasilnya, peringkat dia di klasemen pembalap kini makin merosot.
Dia sekarang berada di peringkat keenam dengan masih mengumpulkan 81 poin. Terpaut 91 angka dari Quartararo yang berada di peringkat teratas.
Dengan balapan musim ini yang sudah berjalan 50 persen, kesempatannya menjadi juara dunia makin berat.
Malapetaka sudah datang untuk Bagnaia di lap ketiga. Manuvernya terlalu agresif saat melibas tikungan pertama.
Padahal, saat itu pembalap Italia tersebut belum memiliki cengkeraman ban belakang maksimal karena menggunakan tipe hard. Alhasil, dia tergelincir keluar lintasan.
Makin menyakitkan karena Bagnaia sepanjang akhir pekan ini sebenarnya tampil impresif.
Di sesi latihan bebas, dia sempat dua kali bertengger di posisi puncak dengan membuat rekor lap baru. Di babak kualifikasi, dia juga jadi yang tercepat untuk meraih pole position ketiganya musim ini.
Bagi Quartararo, kemenangan tersebut membuatnya jadi jawara baru Sirkuit Sachsenring.
Sebelumnya, pembalap Repsol Honda Marc Marquez yang kali ini absen karena cedera adalah penguasa podium tertinggi GP Jerman sembilan kali berturut-turut sejak 2013 sampai tahun lalu.
Ini juga kemenangan perdana Yamaha di Sachsenring sejak 2009. Saat itu Yamaha meraihnya melalui legenda hidup MotoGP Valentino Rossi. (*)
Reporter: JPGroup