Sabtu, 12 Oktober 2024

Fakta Timnas Indonesia, Masuk 10 Tim Termahal di Asia dengan Nilai Rp426,2 Miliar

Berita Terkait

Mees Hilgers (paling kiri) dalam latihan Timnas Indonesia bersama Shayne Pattynama dan Asnawi Mangkualam Bahar. (Dok. PSSI)

batampos – Jelang laga krusial antara Timnas Indonesia melawan Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah fakta unik terungkap. Berdasarkan data dari Transfermarkt, Timnas Indonesia berhasil masuk daftar 10 tim termahal di Asia dengan nilai pasaran mencapai Rp426,2 miliar.

Kondisi ini tentu sangat menarik, mengingat nilai pasaran Timnas Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Bahrain, lawan yang akan dihadapi pada Kamis (10/10) malam. Timnas Bahrain hanya memiliki nilai pasaran sebesar Rp158,1 miliar, yang menempatkan mereka jauh di bawah Timnas Indonesia.

Dengan nilai pasar sebesar itu, Indonesia bahkan unggul telak atas beberapa tim kuat lainnya di Asia seperti Qatar, Irak, bahkan Tiongkok. Tim Garuda berada di posisi kedelapan dari daftar 10 tim dengan nilai pasar termahal di Asia, bersaing dengan negara-negara yang memiliki sejarah panjang dalam kompetisi internasional.

Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran menduduki posisi teratas dalam daftar tim termahal. Jepang, sebagai pemuncak, memiliki nilai pasaran fantastis mencapai Rp4,7 triliun, sementara Korea Selatan menyusul dengan Rp2,9 triliun, dan Iran berada di posisi ketiga dengan Rp812,5 miliar.

Australia juga masuk dalam daftar dengan nilai pasaran Rp760,4 miliar, menegaskan status mereka sebagai salah satu tim terkuat di Asia. Di bawahnya ada Uni Emirat Arab dengan nilai Rp622,2 miliar dan Uzbekistan yang memiliki pasaran senilai Rp612,7 miliar.

Di posisi tujuh, Arab Saudi memiliki nilai pasar Rp509,7 miliar, sedikit lebih tinggi dari Indonesia. Namun, pencapaian Timnas Garuda menembus 10 besar dengan nilai Rp426,2 miliar menjadi sebuah lonjakan besar, mencerminkan peningkatan kualitas pemain-pemain yang kini menghuni skuad asuhan Shin Tae-yong.

Fakta bahwa Indonesia berada di peringkat delapan ini tentu sangat membanggakan, apalagi jika melihat beberapa negara di bawahnya. Qatar, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, berada di posisi sembilan dengan nilai Rp347,2 miliar, sementara Yordania berada di posisi 10 dengan Rp293,3 miliar.

Sementara itu, Irak dan Tiongkok, dua negara yang juga memiliki sejarah panjang dalam sepak bola Asia, harus puas berada di luar 10 besar. Irak hanya memiliki nilai pasar sebesar Rp225,5 miliar, sedangkan Tiongkok bahkan lebih rendah dengan Rp173,8 miliar.

Bahrain sendiri, yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia pada laga nanti malam, hanya berada di peringkat 14 dengan nilai pasaran Rp158,1 miliar. Selisih yang cukup besar antara nilai pasaran Indonesia dan Bahrain ini menimbulkan pertanyaan menarik: apakah harga pasar ini akan berbanding lurus dengan performa di lapangan?

Dalam beberapa tahun terakhir, nilai pasaran pemain Timnas Indonesia terus meningkat seiring dengan berkembangnya kualitas kompetisi domestik dan keberhasilan para pemain Indonesia yang merumput di luar negeri.

Pemain-pemain keturunan seperti Maarten Paes, Eliano Reijnders, dan Mees Hilgers turut berkontribusi dalam meningkatnya harga pasaran tim Garuda.

Tidak hanya itu, kiprah Witan Sulaeman, yang kini semakin konsisten bermain di Persija Jakarta, juga menambah nilai pasar tim. Begitu juga dengan kehadiran kiper Maarten Paes, yang bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS), menjadikan skuad Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional.

Nilai pasaran yang tinggi ini tentu menjadi bukti bahwa Timnas Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di level Asia. Meskipun masih memiliki jalan panjang untuk menjadi salah satu tim papan atas, perkembangan ini menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia tengah berada di jalur yang tepat.

Laga melawan Bahrain nanti malam akan menjadi ujian besar bagi Timnas Indonesia. Selain menjadi ajang pembuktian apakah harga pasar yang tinggi bisa diterjemahkan dalam performa di lapangan, pertandingan ini juga penting untuk menjaga peluang Indonesia lolos ke fase berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Bahrain sendiri merupakan tim yang tidak bisa dianggap remeh. Meskipun nilai pasar mereka jauh di bawah Indonesia, skuad asuhan Dragan Talajic telah menunjukkan performa yang cukup stabil dalam beberapa pertandingan terakhir. Kemenangan 1-0 mereka atas Australia membuktikan bahwa Bahrain memiliki potensi besar untuk memberikan perlawanan sengit.

Namun, dengan persiapan matang yang telah dilakukan oleh Shin Tae-yong dan timnya, serta kehadiran pemain-pemain bintang yang siap memberikan penampilan terbaiknya, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih hasil positif.

Fokus utama Timnas Indonesia adalah mempertahankan soliditas pertahanan dan memanfaatkan serangan balik cepat yang telah menjadi ciri khas mereka.

Selain itu, motivasi tinggi dari para pemain Indonesia untuk membuktikan bahwa mereka layak masuk dalam daftar 10 tim termahal di Asia juga akan menjadi faktor kunci dalam pertandingan ini. Mereka akan bermain tidak hanya untuk menang, tetapi juga untuk memperkuat citra sebagai salah satu kekuatan baru di Asia.

Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia malam ini juga akan disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi swasta RCTI pada pukul 23.00 WIB. Selain itu, bagi para penggemar yang ingin menyaksikan laga ini melalui perangkat mobile, live streaming dapat diakses melalui aplikasi RCTI+.

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan dan dukungan penuh dari masyarakat Indonesia, Timnas Garuda siap menghadapi tantangan besar ini. Pertanyaan terbesar adalah: apakah nilai pasaran yang tinggi ini akan dibuktikan dengan performa gemilang di lapangan? Hasilnya menarik untuk dinantikan.

Berikut daftar tim dengan harga pasaran termahal di Asia berdasarkan data Transfermarkt:

Jepang Rp4,7 Triliun

Korea Selatan Rp 2,9 Triliun

Iran 812,5 Miliar

Australia 760,4 Miliar

Uni Emirat Arab Rp622,2 Miliar

Uzbekistan Rp 612,7 Miliar

Arab Saudi Rp509,7 Miliar

Indonesia Rp 426,2 Miliar

Qatar Rp 347,2 Miliar

Yordania Rp 293,3 Miliar

Irak Rp225,5 Miliar

Tiongkok Rp173,8 Miliar

Suriah Rp159 Miliar

Bahrain Rp158,1 Miliar

Update