Eks Lifter Indonesia Terima Perak Olimpiade Setelah Menunggu 10 Tahun

0
55
Mantan lifter Indonesia Citra Febrianti (tengah) menerima relokasi medali Olimpiade London 2012. (Antara Photo)
Mantan lifter Indonesia Citra Febrianti (tengah) menerima relokasi medali Olimpiade London 2012. (Antara Photo)

batampos – Mantan lifter Indonesia Citra Febrianti tak kuasa menahan tangis bahagia setelah resmi mendapat realokasi medali perak Olimpiade London 2012.

Perjuangan Citra selama satu dekade akhirnya terealisasi ketika Anggota IOC Erick Thohir mengalungkan medali perak Olimpiade London. Seremoni itu berbarengan dengan perayaan Olympic Day di Plaza Timur Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/9).

“Citra adalah atlet kebanggaan kita. Dengan perjuangan, bersyukur sekarang bisa meraih perak bersamaan dengan momen yang tepat, perayaan Olympic Day,” kata Erick usai mengalungkan medali perak kepada Citra.

Citra adalah mantan lifter Indonesia yang turun pada nomor 53 kg putri di Olimpiade London 2012. Ketika itu, dia mencatatkan angkatan total 206 kg, hasil dari snatch 91 kg dan clean and jerk, 115 kg.

Dia mendapat realokasi medali perak setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan bahwa peraih emas Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan dan perunggu Cristina Iovu asal Moldova terbukti positif doping saat turun di Olimpiade London. Pencabutan dua medali tersebut terjadi pada 2016.

Indonesia lalu memperjuangkan hak Citra. Hingga akhirnya Citra mendapat kenaikan peringkat dan dinyatakan berhak atas medali perak Olimpiade 2012.

“Artinya penetapan ini menjadi sejarah bagi Olahraga Indonesia, khususnya angkat besi karena lifter putri kita sukses menjaga tradisi medali di Olimpiade, multievent olahraga paling tinggi di dunia,” kata Ketua Komite Olahraga Indonesia Raja Sapta Oktohari.

“Tentu ini menjadi tonggak besar bagi olahraga kita. Makanya setelah menerima surat IOC, kami langsung berkoordinasi dengan Kemenpora agar Citra juga berhak mendapat bonus. Dan bersyukur, bonusnya sudah diterima senilai Rp 400 juta pada Desember 2020. Ini juga membuktikan keseriusan pemerintah terhadap capaian prestasi atlet kita,” tambah Okto.

Citra dengan berurai air mata mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga dia mendapatkan hak realokasi medali perak Olimpiade London.

“Perjuangannya ternyata tak cukup pada 2012. Masih ada perjuangan lagi untuk mendapat medali ini, selama 10 tahun. Saya sangat bersyukur,” ucap Citra.

“Terima kasih kasih banyak sekali lagi untuk KOI yang sudah mengajukan laporan akhirnya sudah diterima dengan baik dan diproses secepatnya. Saya tak menyangka saja akhirnya bisa diproses, akhirnya setelah perjuangan cukup panjang,” imbuhnya. (*)

 

Reporter: Antara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini