Jumat, 20 September 2024

Drawing Piala Dunia 2022: Mengapresiasi Para Peletak Fondasi

Berita Terkait

Legenda Brasil Cafu mengambil nama Inggris dalam undian Piala Dunia 2022 di Doha (1/4). (Franck Fife/AFP )

batampos – Fernando Santos dan Lionel Scaloni sama-sama meraih supremasi di level kontinen. Santos membawa Portugal kampiun Euro 2016. Sedangkan Scaloni mengantarkan Argentina menang Copa America 2021.

Meski dua pelatih itu sukses menaklukkan Eropa dan Amerika Latin, ada ”jejak” pelatih-pelatih sebelumnya. Di skuad Santos ketika juara 2016 misalnya.

Pelatih Portugal yang kini mengarsiteki Korea Selatan (Korsel), Paulo Bento, ”mewariskan” pemain-pemain seperti Rui Patricio, William Carvalho, Andre Gomes, Luis Nani, Joao Moutinho, Eder, Vieirinha, dan Rafa Silva.

Sedangkan Scaloni mewariskan winger Angel Correa yang notabene pemain orbitan pelatih Meksiko saat ini dan mantan pelatih Argentina Tata Martino. Jangan lupa penyerang Paulo Dybala juga bagian skuad Argentina era Martino.

Nah, berdasar undian grup Piala Dunia 2022 Sabtu (2/4), empat pelatih itu akan saling bertemu. Portugal berjumpa dengan Korsel di grup H. Sedangkan Argentina bersua dengan Meksiko di grup C.

”Hormat kami kepada Martino. Sebab, bagaimanapun dia tetap sosok yang penting di timnas Argentina,” ucap Scaloni seperti dikutip laman El Universal. Martino meninggalkan timnas Argentina pada 2016.

Setelah Martino dan sebelum Scaloni, ada dua nama lain yang mengisi kursi kepelatihan tim juara dunia dua kali itu.

Yakni Edgardo Bauza (2016–2017) dan Jorge Sampaoli (2017–2018). Di tangan Martino, Argentina ”hanya” jadi runner-up Copa America 2015 dan 2016.

Karena itu, ketika seniornya tersebut dicibir publik Meksiko sebelum lolos ke Piala Dunia 2022 ini, Scaloni pun turut prihatin.

”Aku tak tahu apakah mereka sudah adil kepada Tata (Martino). Boleh saja mengkritik, begitu pula aku ketika aku gagal menang. Asal yang terpenting timnya tidak tersisih. Toh, akhirnya Meksiko lolos ke Piala Dunia,” bela Scaloni.

Scaloni sudah pernah menang adu taktik dengan Martino dua tahun lalu. Saat itu El Tri (julukan Meksiko) kalah telak 0-4 di Dallas, AS. Tapi, Scaloni tetap waspada karena rekam jejak kepelatihan Martino.

”Lagi pula, pemain kami dua tahun lalu berbeda dengan saat ini,” lanjutnya.

Berbicara kepada program televisi Tiro Libre, Martino pun mencoba membuktikan kepada Scaloni kemampuan taktikalnya.

Mantan entrenador FC Barcelona itu menyebut pertemuan ini bukan soal nasionalisme. Bukan juga karena dia Argentino.

”Tetapi karena jiwa pelatih di dalam diriku yang ingin membentuk tim hebat. Tim yang bisa mengalahkan Argentina,” koar Martino seperti dikutip laman Infobae.

Martino menyebut dulu dirinya pergi dari timnas Argentina juga dengan baik-baik.

Di sisi lain, Santos menganggap, ketika ada Bento di Taegeuk Warriors (julukan timnas Korsel), dirinya menilai Bento dapat menemukan pemain-pemain hebat seperti yang sudah diwariskannya kepadanya.

”Paulo (Bento) selalu bisa menanamkan sepak bola yang kuat kepada setiap pemainnya. Itu yang aku pikir bisa membuat Korsel akan lebih kuat di tangannya,” puji Santos yang datang ke A Seleccao –julukan timnas Portugal– sepeninggal Bento.

Kepada Channel 11, Santos pun menilai Bento tentu akan berambisi besar menaklukkan Cristiano Ronaldo dkk di Qatar nanti.

Korsel berhasil membuat kejutan empat tahun yang lalu. Bersama Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia saat ini, Son Heung-min dkk menaklukkan juara bertahan Jerman di fase grup. (*)

Reporter: JPGroup

Update