batampos – Timnas Indonesia U-22 akhirnya mewujudkan harapan masyarakat di Tanah Air. Mereka membawa pulang medali emas setelah mengatasi Thailand 5-2 pada babak perpanjangan waktu di Olympic Stadium, Kamboja (16/5).
Indonesia sebenarnya berada di atas angin, terutama di babak pertama ketika Muhammad Ramadhan Sananta mencetak dua gol pada menit ke-20 dan 47.
Dua gol di babak pertama itu pun terbilang spektakuler. Gol pertama, misalnya. Sananta mencetak gol sundulan memanfaatkan umpan jauh dari lemparan ke dalam yang dilakukan Alfeandra Dewangga. Bola disambut sundulan Sananta yang sempat mengenai kaki pemain Thailand sebelum membobol gawang lawan.
Gol kedua Sananta tercipta tak kalah bagus. Diawali bola panjang dari belakang kiriman Rizky Ridho, bola tidak dapat dihalau oleh Jonathan Kemdee, untuk kemudian disambar sepakan kaki kanan Sananta yang melambung dan masuk ke gawang Thailand yang sudah kosong.
Gol kedua tersebut sempat dikritik kubu Thailand karena sempat diklaim sebagai tendangan fair play. Namun, wasit Kassem Matar Al-Hatmi asal Oman mengesahkan gol tersebut.
Sementara di babak kedua, drama terjadi ketika Thailand berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Gol diciptakan Anan Yodsangwal dan Yotsakorn Burapha.
Khusus gol kedua Thailand, kericuhan sempat terjadi setelah para pemain beserta staf ofisial Negeri Gajah Putih berlari di depan bangku cadangan Indonesia. Wasit akhirnya memberikan kartu merah kepada pemain cadangan Indonesia beserta ofisial Thailand.
Indra Sjafri sempat rayakan kemenangan
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, sempat berlari masuk ke lapangan ketika mendengar peluit. Pelatih asal Sumatera Barat itu sempat berpelukan dengan staf pelatih hingga pemainnya.
Aksinya itu kemungkinan tak lepas dari mendengar peluit wasit hingga waktu perpanjangan sudah melewati delapan menit. Sayang, pertandingan tetap berlangsung dan Thailand berhasil menyamakan kedudukan.
Di sini pula insiden itu berawal, di mana para pemain beserta ofisial Thailand berlarian mengelilingi lapangan hingga menuju bangku cadangan Indonesia.
Drama di perpanjangan waktu
Indonesia dan Thailand akhirnya melanjutkan pertandingan di babak tambahan. Di sini, stamina kedua tim sudah mulai melorot walau cooling break diberlakukan.
Namun, Indonesia masih memiliki mental yang kuat untuk menang. Garuda Nusantara akhirnya mencetak tiga gol berkat Irfan Jauhari, Fajar Fathurrahman, dan Beckham Putra.
Akan tetapi, insiden kembali terjadi usai Irfan mencetak gol ketiga Indonesia. Wasit pun kembali memberikan kartu merah langsung kepada Komang Teguh (Indonesia) dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart.
Pemberian kartu merah itu tak lepas dari aksi brutal yang terjadi di lapangan. Bahkan, Manajer Timnas U-22, Sumardji, sempat mendapat dorongan hingga tersungkur di lapangan.
Yang jelas, timnas berhasil mengatasi Thailand di final dan berhak meraih medali emas. Ini menjadi emas pertama sejak terakhir Merah Putih meraihnya di SEA Games 1991. (*)
Reporter: JPGroup