Minggu, 24 November 2024

Ditahan Imbang Indonesia, Pelatih Timnas Australia Graham Arnold Didesak Mundur

Berita Terkait

Pelatih Timnas Australia Graham Arnold (AFP)

batampos – Socceroos, julukan Timnas Australia, kembali mendapat tekanan keras setelah mereka ditahan imbang 0-0 oleh Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasil ini tidak hanya membuat Australia gagal meraih kemenangan, tapi juga memicu gelombang kritik tajam terhadap pelatih mereka, Graham Arnold.

Bertandang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa malam, Australia datang dengan ambisi besar setelah kekalahan mengejutkan 1-0 dari Bahrain di pertandingan sebelumnya. Graham Arnold mengincar tiga poin penuh agar posisi Australia di fase kualifikasi tetap terjaga. Namun, apa daya, meski mendominasi permainan, Australia gagal mengkonversi peluang menjadi gol.

Australia jelas mendominasi atas Timnas Garuda, baik dari sisi penguasaan bola maupun jumlah peluang yang mereka ciptakan. Tercatat, Socceroos memiliki 19 tembakan, sedangkan Timnas Indonesia hanya mampu melepaskan lima.

Selain itu, Australia juga meraih 15 tendangan sudut, jauh di atas Timnas Indonesia yang hanya mendapatkan tiga. Meskipun statistik begitu memihak Australia, namun tidak satu pun dari peluang itu berbuah gol.

Maarten Paes, kiper Timnas Indonesia yang berkiprah di MLS bersama FC Dallas menjadi pahlawan bagi skuad Garuda dengan sejumlah penyelamatan gemilang. Penampilannya yang solid mampu menggagalkan berbagai peluang emas Australia dan memastikan gawang Timnas Indonesia tetap perawan hingga peluit akhir berbunyi.

Di sisi lain, para penggemar Socceroos di Australia mulai mempertanyakan kredibilitas Graham Arnold sebagai pelatih kepala. Kegagalan timnya mencetak gol untuk kedua kalinya secara berturut-turut dalam kualifikasi, ditambah performa kurang memuaskan, menempatkan Arnold di bawah sorotan tajam publik dan media.

Dalam pertandingan itu, pelatih Arnold melakukan lima perubahan dari tim yang kalah di laga melawan Bahrain. Sensasi remaja Nestory Irankunda, penyerang veteran Mitch Duke, serta pemain sayap Sammy Silvera mendapat kesempatan tampil sejak awal. Di sektor tengah, Keanu Baccus dan Cameron Burgess juga kembali ke starting line-up.

Meskipun Australia sempat menekan di babak pertama, namun mereka gagal mencetak gol. Pada menit ke-21 dan 23, bek Harry Souttar mendapat dua peluang emas, tetapi kedua usahanya berhasil dihentikan Paes. Bahkan ketika Irankunda hampir mencetak gol melalui tendangan jarak jauhnya yang membentur tiang dan nyaris masuk, Paes masih mampu menutup ruang tembak dengan baik.

Penyelamatan penting lainnya terjadi pada menit ke-35 saat Craig Goodwin menyerbu area penalti Timnas Indonesia. Goodwin melepaskan tembakan yang langsung mengarah ke Paes, namun sang kiper Timnas Indonesia dengan sigap menghalau bola.

Di babak kedua, situasi tak berubah banyak. Socceroos masih kesulitan menembus rapatnya pertahanan Timnas Indonesia. Adam Taggart, yang baru masuk sebagai pemain pengganti, juga gagal menaklukkan Paes pada menit ke-67. Bahkan Awer Mabil, yang juga masuk sebagai pemain pengganti, melewatkan kesempatan emas ketika sundulannya melenceng dari gawang pada menit ke-77.

Di sisi lain, Timnas Indonesia yang lebih banyak bertahan mampu memanfaatkan momentum dukungan dari 70.000 suporter yang memadati stadion. Berkat penampilan disiplin dan penuh semangat dari para pemain bertahan Timnas Indonesia, Australia hanya bisa meraih satu poin di kandang.

Sementara itu, hasil itu membuat peluang Socceroos untuk mendapatkan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 terancam. Mereka kini harus memenangi laga krusial melawan Tiongkok bulan depan di Adelaide jika ingin memperbaiki posisi mereka di grup kualifikasi.

Di Australia, gelombang kritik terus bermunculan. Banyak netizen, terutama di kolom komentar media, mulai mempertanyakan kompetensi Graham Arnold sebagai pelatih. Mereka menilai Arnold tidak mampu memaksimalkan potensi para pemain dan terus menghasilkan hasil yang mengecewakan.

“Sederhana saja, mereka tidak cukup baik,” tulis seorang netizen di kolom komentar media DailyMail.

“Bagaimana kalau orang-orang berhenti mencari-cari alasan dengan pemain yang cedera dan lain-lain dan fokus pada masalah sebenarnya yaitu Graham Arnold? Dia TIDAK PERNAH menjadi manajer yang baik dan dia terus membuktikannya!,” ujar yang lain.

Seorang penggemar bahkan mengatakan, “Hasil ini menunjukkan keadaan Sepak Bola Australia. Selama bertahun-tahun mereka telah memoles kotoran dan mencoba menjualnya sebagai emas.” Tak sedikit pula yang secara langsung meminta agar Arnold segera mundur dari posisinya sebagai pelatih kepala. “Arnold yang memalukan harus pergi!,” tulis salah seorang pengguna media sosial.

Sebelumnya, Graham Arnold pernah mendapat sorotan serupa ketika Australia gagal menunjukkan performa maksimal di Piala Dunia 2022. Meskipun berhasil membawa Australia lolos ke Piala Dunia tersebut, hasil-hasil di kualifikasi kali ini seolah membuka kembali pertanyaan mengenai kapasitas Arnold dalam memimpin Socceroos.

Di sisi lain, Timnas Indonesia, yang berhasil menahan imbang Australia, meraih suntikan poin berharga. Dengan tambahan 8,57 poin dari hasil imbang ini, posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA naik dua peringkat ke posisi 130 dunia, menyalip ‘tetangga berisik’ Malaysia yang sebelumnya berada di peringkat lebih tinggi.

Sementara Australia, dengan kehilangan poin akibat hasil imbang ini, kini harus berjuang keras di pertandingan-pertandingan berikutnya untuk mengamankan posisi mereka di Piala Dunia 2026. Harapan masih terbuka, namun tekanan untuk meraih kemenangan sangat tinggi, terutama bagi Graham Arnold yang kini berada di bawah bayang-bayang pemecatan jika hasil buruk kembali menghampiri.

Laga melawan China di Adelaide akan menjadi ujian krusial bagi Arnold dan para pemainnya. Bagi Socceroos, kekalahan bukanlah pilihan, karena hasil negatif lainnya bisa berarti akhir dari peluang mereka di babak kualifikasi. Tekanan terus meningkat, dan hanya waktu yang akan menentukan apakah Graham Arnold bisa membawa Australia keluar dari situasi sulit ini atau harus meninggalkan jabatannya. (*)

SourceJPGroup

Update