batampos – Gagal finis di balapan Formula 1 GP Prancis Minggu (24/7) lalu, benar-benar membikin pembalap Ferrari Charles Leclerc frustrasi.
Memang, masih ada 10 balapan yang tersisa musim ini. Tapi, pembalap asal Monako itu menyebut dirinya memang tidak layak menjadi juara dunia.
Apalagi jika dia terus membuat kesalahan seperti balapan di Sirkuit Paul Ricard tersebut.
’’Musim ini level balapan sangat tinggi. Aku sudah bersaing di level itu. Tapi, jika membuat kesalahan, hal itu juga membuatku kehilangan banyak poin.”
”Aku memang tidak layak jadi juara dunia jika terus membuat kesalahan seperti itu,” ucap Leclerc dilansir Crash.
Kegagalan Leclerc menyentuh finis membuatnya kini makin tertinggal dalam perolehan poin di klasemen pembalap oleh Max Verstappen.
Kemenangan di GP Prancis mengukuhkan Verstappen di puncak klasemen dengan tambahan 25 poin. Kini, poinnya sudah 233 poin.
Meninggalkan Leclerc yang ada urutan kedua dengan selisih 63 poin.
’’Aku sudah kehilangan terlalu banyak poin,’’ ucap Leclerc. ’’Tujuh di Imola (GP Emilia Romagna) dan 25 poin di sini (GP Prancis). Padahal, saat ini kami memiliki mobil terkuat di lintasan,” tambahnya.
Pembalap yang sudah meraih 7 pole position sepanjang musim 2022 itu menambahkan, jika gagal menjadi juara dunia, dirinya sudah tahu penyebabnya.
’’Dan itu benar-benar tidak bisa diterima. Aku harus segera bisa mengatasinya,” ucap Leclerc.
Di Sirkuit Paul Ricard (24/7), Leclerc gagal finis karena mobilnya menabrak pembatas sirkuit di tikungan 11 pada lap 18.
Dalam komunikasi radio dengan tim setelah kejadian, dia menyebut itu terjadi gara-gara mobilnya kehilangan cengkeraman ban belakang karena ada masalah pada bagian throttle.
Namun, belakangan Leclerc meralat ucapannya dan menyebut kejadian itu adalah kesalahannya sendiri.
’’Secara teknis kami memang harus memeriksa kondisi mobil. Tapi, aku juga membuat kesalahan. Aku terlalu melebar dan mungkin melewati bagian lintasan yang kotor dan kehilangan cengkeraman ban,’’ jelas Leclerc. (*)
Reporter: JPGroup