batampos – Pep Guardiola termasuk saksi ”kekejaman” pemilik Chelsea. Ketika masih dikuasai Roman Abramovich atau ketika Pep mulai menangani Manchester City pada 2016 hingga Chelsea beralih kepemilikan ke Todd Boeh-ly musim ini. Selama itu, Pep berhadapan dengan lima pelatih Chelsea yang berbeda.
Mereka adalah
- Antonio Conte
- Maurizio Sarri
- Frank Lampard
- Thomas Tuchel
- Graham Potter.
Pep yang baru menjabat pada 8 September tahun lalu, kini terancam lengser. Kekalahan beruntun Pep dalam rentang tiga hari termasuk pemicunya.
Setelah takluk 0-1 dalam matchweek ke-19 Premier League di Stamford Bridge pekan lalu (6/1), Chelsea kembali jadi bulan-bulanan City dalam putaran ketiga Piala FA kemarin dini hari (9/1) WIB. Skor kekalahan The Blues di Etihad Stadium memang telak: 0-4.
Suara-suara fans Chelsea yang meminta Boehly untuk mengeva-luasi kinerja Potter makin kencang. Dalam laga di Etihad, fans Chelsea juga menyindir Potter dengan meneriakkan nama Tuchel.
Mantan bek tengah Chelsea akhir dekade 1990-an yang kini jadi pandit, Frank Leboeuf, menilai Potter tidak bisa diselamatkan lagi seiring hanya meraih 1 kali menang, 1 kali seri, dan 6 kali kalah dalam dua bulan terakhir. ”Tuan Potter, sudah cukup, semua-nya harus berubah. Anda sudah jauh dari kampiun Eropa,’’ ucap Leboeuf dilansir ESPN.
”Saya sangat kecewa dengan apa yang sudah saya lihat hari ini (kemarin dini hari WIB, red). Saya rasa saat ini kami sudah tidak dihormati lagi. Mereka (pemain Chelsea) tidak bisa melakukan apa pun, minimal untuk menyenangkan fans,’’ sambung mantan pemain timnas Prancis itu.
Kekalahan beruntun oleh City dinilai Leboeuf telah menunjukkan tidak ada perbaikan yang dilakukan Potter. Kalau pun ada, sama sekali tidak membuahkan hasil. Kebijakan Potter yang memberi kepercayaan kepada pemain muda disebut Leboeuf semestinya tidak dilakukan ketika menghadapi lawan seper-ti The Citizens.
Ada dua pemain dari tim cada-ngan-akademi yang secara mengejutkan jadi pilihan starter. Masing-masing bek tengah Basir Humphreys (19 tahun) dan bek kiri Lewis Hall (18 tahun).
Hingga tadi malam WIB, belum ada tanda-tanda Potter dilengserkan. Boehly bisa jadi masih memberikan kesempatan kepada Potter. Sebagaimana permintaan dari Pep.
”Seandainya saya bisa menemui Todd (Boehly), saya akan menga-takan kepada untuk tolong memberikan dia (Potter, red) waktu. Meski, saya tahu hasil adalah yang terpenting di klub besar,” beber Pep kepada Sky Sports. Pep memang pernah terang-terangan memuji yang dilakukan Potter ketika masih menangani Brighton & Hove Albion.
Di sisi lain, Potter masih konfiden dengan jabatannya. ”Saya masih punya dukungan dari pemain unutk bertahan di tim ini,’’ ucap pelatih 47 tahun tersebut seperti dilansir Football London. (*)